Jelang Pilkada 2020 di Tengah Pandemi Covid-19, Mendagri Tito Sebut Punya Strategi Khusus

- 5 Desember 2020, 14:13 WIB
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020.
Ilustrasi Pilkada Serentak 2020. /Pikiran-Rakyat.com/Fian Afandi

Kemudian, strategi keduanya adalah penetapan hadiah bagi setiap daerah yang telah melakukan perekaman e-KTP dengan baik dan sanksi bagi yang dinilai kurang baik.

Selain itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman telah menyebutkan bahwa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang melayani pasien Covid-19 pada Pilkada Serentak 2020 mendatang akan dilengkapi oleh baju hazmat.

Tidak hanya itu, APD lengkap seperti masker, face shield, dan sarung tangan juga akan digunakan oleh para petugas di TPS pada Pilkada mendatang.

Kemudian, para petugas tersebut juga akan menjalani rapid test terlebih dahulu sehingga hanya petugas non-reaktif yang akan bertugas pada hari pemungutan suara.

Baca Juga: Frank Lampard Ungkap Rencana Panjangnya di Chelsea, Berharap Hal Ini Bisa Terjadi

Petugas KPPS dikabarkan akan mulai melakukan pelayanan bagi pasien Covid-19 pada pukul 12.00 waktu setempat, dan menaati protokol kesehatan yang diatur ketat.

Menurut Komisioner KPU, Evi Novida Ginting, Kebijakan ini diperlukan untuk memastikan hak suara setiap pemilih, sehingga meskipun sedang dalam perawatan, tidak ada pemilih yang akan kehilangan suara.

Selain itu juga, ratusan ribu personel kepolisian akan diarahkan oleh Polri dalam memperketat pengamanan untuk mengantisipasi dan menciptakan masa pemungutan suara di Pilkada 2020 yang tenang.

Hal tersebut dipengaruhi oleh sebanyak 38 Kabupaten/Kota penyelenggara termasuk ke dalam kategori rawan gangguan keamanan di masa tenang Pilkada.

Baca Juga: Start-Up Segera Tamat, Berikut 4 Rekomendasi Drama Korea Baru, Ada Hush hingga Run On

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah