Di antaranya adalah aksi teror Bom Tentena, Bom Gor Poso, Bom Pasar Sentral, dan rangkaian aksi teror lainnya dalam rentang tahun 2004 hingga 2006.
Di sisi lain, penangkapan tersangka teroris tersebut mengungkapkan sumber dana tidak terduga yang disalahgunakan untuk membiayai aksi teror.
Baca Juga: BLACKPINK Ungkap Kekurangan yang Hanya Memiliki 4 Anggota, Apa Itu?
Jemaah Islamiyah diketahui mendapatkan sumber dana untuk melaksanakan aksi teror dengan memanfaatkan kotak amal yang disebar di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Kotak amal ini mengatasnamakan bantuan anak yatim dan sumbangan kemanusiaan," kata Edi Saputra sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara.
Kotak amal yang disalahgunakan tersebut umumnya melampirkan nama yayasan dan kontak yang diklaim merupakan pengurus yayasan terkait.
Sementara untuk ciri-ciri kotak amal yang disalahgunakan, ternyata Jemaah Islamiyah menerapkan jenis kotak amal yang berbeda-beda.
Baca Juga: Jennie dan Jisoo Kompak Pilih Ramen, Berikut Camilan Favorit Member BLACKPINK Saat Malam Hari
Kotak amal berupa kotak kaca dengan rangka aluminium disebar di wilayah Jakarta, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Lampung, Malang, dan Temanggung.
Selain itu, kotak amal berupa kotak kaca dengan rangka kayu digunakan untuk wilayah Solo, Pati, Magetan, Sumut, dan Ambon.