Network
PR BANDUNGRAYA – Nama Habib Husin atau Habib Husin Shihab belakangan ini mendadak ramai dibicarakan lantaran kerap menyindir imam besar FPI Habib Rizieq Shihab secara terbuka lewat media sosial.
Aktif menyuarakan opininya dalam cuitannya di Twitter terutama yang berkaitan dengan polemik perkara Laskar FPI yang masih berhubungan dengan Habib Rizieq Shihab.
Tokoh yang dikenal Habib Husin Shihab, terang-terangan menyindir Habib Rizieq Shihab, sebagaimana dia katakan dalam cuitannya pada akun Twitter miliknya.
Baca Juga: Siapa Habib Husin Shihab? Terbongkar, Inilah Biodata dan Profil Singkatnya
Baca Juga: GAK BOLEH NGENYEL! 4 Golongan Orang Ini Masih Wajib Pakai Masker, Jokowi Wanit-wanti
Salut, dukung TNI Polri menjaga agama Islam dari paham radikalisme dan oknum-oknum yg sok agamis tapi jualan ayat, mayat dan lonte dalam ceramahnya!!
Islam mengajarkan rahmat bukan main penggal kepala orang. Duh, gak mantu gak mertua sama aja kualitasnya! pic.twitter.com/Et2wDNJirX— Husin Alwi (@HusinShihab) November 20, 2020
Baca Juga: Singgung Agama dan Politik, Gus Yaqut Ungkap Ketakutannya
Husin Shihab juga mengomentari perihal pemberitaan Babe Haikal Hassan mengenai pengakuannya mimpi bertemu Rasullullah SAW.
Dia kurang setuju dengan perkataan Babe Haikal yang mengatakan 'demi Allah' yang seharusnya memakai InsyaAllah, menurutnya hal tersebut telah mendahului Tuhan.
Jadi siapa sebenarnya Habib Husin Shihab?
Dilansir dari akun twitternya ternyata Husin Shihab adalah Ketua dari Cyber Indonesia.
Sementara itu, dilihat dari blog pribadinya, dia banyak menulis artikel berbau politik.
Baca Juga: Satu Perahu dengan Kekuasaan, Profesor Universitas Monash Kirim Ini untuk Sandiaga Uno dan Prabowo
Baca Juga: Robert Alberts Bocorkan Soal Pemain Baru Asal Asia untuk Persib Bandung: Sudah Tepatkah?
Habib Husin Shihab lahir pada 26 April 1984, di Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, tepatnya di bara’ songai di gir sereng (pinggir pantai).
Habib Husin Shihab dibesarkan oleh dua keluarga dzurriyah yang sederhana.
Kakek dari ibunya, Habib Muhammad Alhinduan seorang tabib, guru mengaji dan imam mesjid di Pasean, Pamekasan.
Ayahnya Sayid Moh Alwi Shahab trah dari Habib Ali Shihab Bontoala, Makassar inisiator silsilah Arrabitha Alawiyah yang tinggal di Sumenep sebagai pedagang kayu dan meubel antik yang merantau ke Jakarta.
Baca Juga: Ulil Abshar Larang Mensos Risma Banyak Drama hingga Singgung Pengemis
Baca Juga: Cara Mudah Download Lagu Tanpa YTMP3: Bisa Unduh Musik Viral TikTok Terbaru 2022 Gratis
Tak hanya itu, ayahnya juga merupakan seorang pengamat politik nasional dan Timur Tengah.
Habib Husin dari trah ibunya, Syarifah Hikmah Alhinduan salah satu keluarga dari Bani Syarqawi pemilik Pondok Pesantren Annuqoyah Guluk-guluk.
Ibu dari Habib Husin Shihab adalah seorang ibu rumah tangga yang taat kepada suami dan menjadi guru mengaji bagi anak-anaknya seperti masyarakat Madura yang mengajarkan sunnah nabi sebagai tradisi mendidik anak-anaknya.
Setelah kelahiran, ayahnya membawa Habib Husin untuk tinggal di Kota Sumenep.
Habib Husin Shihab dibesarkan dikalangan keluarga yang memiliki ketertarikan pada dunia politik, ayahnya pada zaman orde baru banyak mengkritisi kebijakan Soeharto.
Baca Juga: 'Skema' Penjarakan Oposisi Terungkap, Said Didu Masuk Daftar Target
Di awal tahun 60an ayahnya pernah dipenjara karena mengkritisi kebijakan pemerintah daerah yang dianggap tidak adil dan mendiskreditkan golongan timur atau keturunan Arab saat itu. Karena kebijakan itu membuat dagangan ayahnya merosot.
Tetangga Habib di Sumenep berdampingan dengan etnis Tionghoa, Arab dan pribumi.
Habib Husin Shihab sejak kecil kritis soal mencari solusi dalam perbedaan.
Habib mengenal bahwa Indonesia adalah bentuk kesatuan yang unik, kesatuan yang Bhinneka.
Dengan kehidupan sosial yang demikian selepas sekolah di MAN 1 Sumenep Habib mendapat beasiswa kuliah di Timur Tengah dengan mengambil jurusan perbandingan agama dan mazhab.
Baca Juga: Apakah Anggota BTOB Lain Tahu Ilhoon Gunakan Ganja? Ini Pengakuan Netizen yang Belum Diketahui
Dengan psikologis kehidupan yang dialami, Habib mencari sebuah solusi dalam kehidupan sosial untuk memberikan keadilan terhadap setiap orang.
Semangat belajarnya tak hanya sampai di Timur Tengah, Habib ternyata kuliah lagi ke jenjang yang lebih tinggi yakni S1 dengan mengambil jurusan hukum di Universitas Pancasila, Jakarta.
Itu semua menjadi modal Habib untuk mengabdi ke masyarakat.***
