Tak Terima Sandiaga Uno Jadi Menteri, Faizal Assegaf Sebut Sikap Irma Nasdem Masih Kekanak-kanakan

- 24 Desember 2020, 12:32 WIB
Potret politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago (kiri), Menparekraf Sandiaga Uno (tengah), dan Faizal Assegaf (kanan).
Potret politisi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago (kiri), Menparekraf Sandiaga Uno (tengah), dan Faizal Assegaf (kanan). /Kolase foto Dok. Fraksi NasDem, Twitter/@sandiuno, dan Instagram @faizal_assegaf.

PR BANDUNGRAYA- Belum lama ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah resmi melantik keenam Menteri barunya yang menjabat di Kabinet Indonesia Maju.

Salah satu yang menjadi Menteri baru di era Jokowi saat ini adalah mantan lawan Jokowi di Pilpres 2019 yaitu Sandiaga Uno.

Dalam hal ini, politisi Nasdem Irma Suryani Chaniago memberikan komentarnya terhadap keputusan Jokowi yang melantik Sandiaga Uno masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Prabowo-Sandi Dilantik Jadi Menteri, Henry Subiakto: Berkompetisi di Pemilu Bukan Berarti Bermusuhan

Irma mengatakan bahwa penunjukan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama membuat perjuangan partai politik yang tergabung ke dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin menjadi perjuangan yang sia-sia.

"Percuma kemarin saya dan teman-teman koalisi berdarah-darah di Pilpres (2019)," kata Irma.

Hal ini pun memberikan beragam komentar dari tokoh lainnya, salah satunya adalah Ketua Progres 98 Faizal Assegaf yang mengkritik pernyataan Irma Suryani.

Ia mengaku bahwa tanggapan yang dilontarkan oleh Irma Suryani sangatlah kekanak-kanakan dan tidak bisa menghormati keputusan yang telah dibuat oleh Presiden Jokowi.

Baca Juga: Cek Fakta: Cek Penerima Bansos Tunai Rp300 Ribu per KPM Melalui corona.jakarta.go.id, Ini Faktanya

Pasalnya, Irma Suryani mengatakan bahwa penunjukan Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), membuat perjuangan partai politik yang tergabung di koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf menjadi sia-sia.

Menanggapi hal tersebut, Faizal Assegaf mengaku respons yang disampaikan oleh politisi NasDem tersebut sangat kekanak-kanakan dan tidak menghormati keputusan Jokowi.

"Makin kekanak-kanakan aja, hormati dong keputusan Presiden Jokowi," kata Faizal seperti dikutip PRBandungraya.com melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, 24 Desember 2020.

Baca Juga: Mensos Risma Ubah Mekanisme Pencairan BLT Jadi Transfer, Ini Kata Pengamat Soal Rencana Tersebut

Faizal Assegaf menambahkan bahwa Irma seharusnya sebagai orang yang berilmu tidak mesti mendefinisikan pilpres 2019 sebagai perang yang dapat menimbulkan dendam.

Sikap Irma yang seperti itu dinilai Faizal sebagai tindakan yang sangat tidak etis dan norak, karena hal tersebut dapat membuka kembali berbagai peristiwa yang telah berlalu di Pilpres 2019.

"Memaknai Pilpres kok kayak perang dan permusuhan membabi-buta. Sikap demikian norak dan ngawur!," tuturnya.

Irma sendiri memiliki pandangan bahwa dirinya hanya mempertanyakan dampak yang akan dialami oleh partai politik yang sebelumnya tergabung dalam koalisi Jokowi-Maruf Amin bila pasangan Prabowo-Sandi akhirnya memenangkan Pilpres 2019.

Baca Juga: Tudingan dan Kebijakan AS Bikin China Marah Besar, Langsung Keluarkan Ancaman Serius

"Bukan tidak setuju, kalau capres dan cawapres lawan dua-duanya masuk kabinet. Untuk apa ada Pilpres kemarin yang hampir saja membelah Indonesia menjadi dua. Terpikirkan kan enggak sih jika sampai Jokowi-Ma'ruf kalah? Apa yang terjadi dengan kami-kami yang bertarung habis-habisan?" katanya dalam cuitan di akun Twitter miliknya.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah