Network
PR BANDUNGRAYA – Setelah sempat beberapa kali dipanggil polisi untuk dimintai keterangannya soal klaim bermimpi bertemu Rasulullah SAW, Haikal Hassan turut memberikan klarifikasi melalui cuitan di akun Twitter miliknya.
Dalam klarifikasinya yang dicuitkan di Twitter pada Selasa, 29 Desember 2020 kemarin, Haikal Hassan mengaku bahwa mimpi tersebut betul adanya.
Menurutnya, tujuan dia bercerita soal mimpi itu adalah agar keluarga almarhum Laskar FPI yang meninggal dunia beberapa waktu lalu tidak memperpanjang kesedihan.
Baca Juga: Warga Bandung Wajib Tahu! Penutupan Jalan Diperpanjang hingga 4 Januari 2021, Berikut Daftarnya
“Kepada sahabat-sahabat dan teman-teman wartawan, soal mimpi sudah diklarifikasi. Mimpi itu betul dan tujuannya cerita agar para keluarga almarhum TIDAK MEMPERPANJANG kesedihan mereka dan semua damai tenang,” katanya.
Bersamaan dengan cuitan tersebut, Haikal Hassan juga menyebutkan bahwa dirinya siap menanggung resiko jika dia berbohong mengenai mimpi bertemu Rasulullah yang memegang tangan anak-anaknya, dan meminta netizen untuk turut mengamini.
“Ya Allah bila saya bohong soal mimpi Rasulullah yang memegang tangan anak-anak saya, biarlah saya mati hina. Namun bila saya benar, makan matikan hina orang yang mengatakan saya bohong. Mohon netizen aminkan,” tulisnya pada unggahan di akun Twitter miliknya.
Baca Juga: Polisi Tolak Ajuan Penangguhan Penahanan Maaher, Muannas: Suka Tidak Suka Proses Hukum Jalan Terus
Kpd sahabat2 & teman2 wartawan..
Soal mimpi sudah diklarifikasi. Mimpi itu betul & tujuannya cerita agar para kel.almarhum TIDAK MEMPERPANJANG kesedihan mereka & semua damai tenang.
Tak usah lagi dipelintir macam2.
Saya memaafkan semua.
Semoga damai Indonesiaku.— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) December 29, 2020
Menanggapi klarifikasi Haikal Hassan, pengacara dan CEO Indonesian Cyber, Muannas Alaidid menekankan perlakuan Haikal Hassan yang menurutnya adalah sebuah kesalahan.
