Santri Lulusan Pesantren Jadi Target Utama dalam Perekrutan Kelompok Teroris JI, Ini Alasannya

- 5 Januari 2021, 14:07 WIB
Ilustrasi terorisme.
Ilustrasi terorisme. /Geralt/PIXABAY

PR BANDUNGRAYA – Pemimpin kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) Para Wijayanto yang telah diringkus pihak Kepolisian sejak 2019 mengakui menargetkan santri-santri sebagai anggota muda kelompoknya.

Para Wijayanto mengungkapkan pada proses rekrutmen, kelompok JI memiliki standar internasional mengingat anggota muda nantinya akan dikirimkan ke daerah timur tengah.

Berdasarkan video wawancara pihak kepolisian, Amir atau pimpinan JI mengungkapkan alasan utama mengapa kelompoknya memilih anak muda lulusan pesantren, karena pihaknya mengaku memerlukan pasukan jihad yang mampu berbahasa arab.

Baca Juga: Lirik Lagu My Love - Westlife, Lagu Tentang Betapa Sepinya Hidup Seorang Pria tanpa Ada Pasangan

“Di sana harus bisa bahasa arab, memang kita mendahulukan yang dari pondok pesantren” ujar Para Wijayanto yang dikutip melalui video unggahan PMJ News.

Dirinya juga mengungkapkan tidak menargetkan santri dengan lulusan terbaik, lantaran biasanya santri dengan kualitas seperti itu lebih memilih menjadi ustad dan kembali ke Pondok Pesantren.

Selama santri tersebut memiliki kemampuan fisik, bekal ilmu syariah dan bahasa yang mencukupi standar, maka santri akan dikirimkan ke Timur Tengah.

Baca Juga: Siap-siap! Vaksin Covid-19 Sinovac Telah Dikirim ke 32 Provinsi, Simak Daftarnya di Sini

Pada masa kepemimpinan Para Wijayanto, standar yang ditetapkan dalam merekrut anggota baru kelompok jihad ini meliputi bentuk fisik, penyakit bawaan, dasar kemampuan beladiri, mental, kesadaran serta bahasa.

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Tribata News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x