BPDB Wonogiri Sebut Fenomena Water Spout Hampir Terjadi Setiap Tahun

- 21 Januari 2021, 11:02 WIB
Ilustrasi fenomena alam water spout.
Ilustrasi fenomena alam water spout. /PEXELS/Ralph W. lambrecht

PR BANDUNGARAYA - Fenomena alam yang mirip dengan angin puting beliung sempat menghebohkan masyarakat di Wonogiri.

Fenomena alam ini terjadi di tengah perairan Waduk Gajah Mungkur, Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu 20 Januari 2021 sekira pukul 16.30 WIB.

Kemunculan fenomena alam tersebut dibenarkan oleh Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto.

Baca Juga: Sempat Bikin Panik Warga Wonogiri, Ini Penjelasan BMKG Soal Fenomena Alam Water Spout

Dikutip PRBandungRaya.com dari laman BNPB, menurut Bambang fenomena tersebut kerap terjadi setiap tahun.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa fenomena alam seperti itu biasanya terjadi pada masa peralihan musim.

“Sebenarnya hampir setiap tahun terjadi di wilayah Kabupaten Wonogiri,” kata Bambang.

Meski sempat dibuat panik, Bambang mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi selama kurang lebih 10-15 menit itu, tidak menimbulkan adanya kerusakan maupun korban jiwa.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Dikabarkan Cair Januari 2021, Kemnaker Pastikan Penyalurannya Tepat Sasaran

Menurutnya, hingga kini situasi di lokasi munculnya fenomena tersebut masih aman terkendali.

“Arah angin putaran angin menuju ke selatan. Tidak berdampak dan kondisi sekarang telah normal kembali,” kata Bambang.

Sebelumnya, video yang memperlihatkan fenomena alam itu viral di berbagai platform media sosial.

Diberitakan sebelumnya, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena itu disebut water spout karena terjadi di perairan atau di atas permukaan air.

Baca Juga: Bebas dari Paparan Covid-19, Ternyata Ini yang Dilakukan Suku Baduy agar Terhindar dari Virus

"Water spout adalah angin puting beliung yang berada di atas permukaan air (dapat berupa danau maupun laut),” sebut UPT BMKG A. Yani Semarang dalam keterangan tertulisnya.

Terkait kemunculan fenomena tersebut, BMKG memberikan analisa bahwa fenomena tersebut dipengaruhi adanya dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di selatan Indonesia.

Hal tersebut memicu terbentuknya belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah.

Tak hanya itu, fenomena itu juga didukung dengan masa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Segera Cair, Peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan Data Valid Jadi Penerima Pertama

Jika dilihat dari video yang beredar luas, secara visual waterspout dapat dikenali dari bentuknya, yakni seperti suatu belalai atau corong pipa panjang.

Diberitakan sebelumnya, waterspout terjadi dengan sejumlah awan seperti Cumulus Vongestus, Cumuliform, dan Cumulonimbus.

Namun kendati demikian, menurut Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto Djatmiko, tidak semua awan Cumulonimbus bisa menyebabkan puting belitung.

Baca Juga: Banjir Bandang di Bogor, Berikut 5 Daftar Tempat Wisata yang Ikut Terendam

Mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia, masyarakat harus tetap waspada terkait adanya peringatan cuaca dari BMKG yang dapat memicu terjadinya peristiwa alam dan berpotensi menjadi bencana alam seperti hingga banjir, angin puting beliung dan tanah longsor.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah