Tak Sanggup Lagi Sekolah, 3 ABG di Jakarta Pilih Gabung Muncikari, Tarifnya Seharga Motor Matic

- 28 Januari 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Heni Adihermanoe merasa prihatin atas tertangkapnya 4 remaja putri usia sekolah.  Terlebih, keempatnya diduga terlibat dalam kasus prostitusi lewat jaringan muncikari.
Ilustrasi. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Heni Adihermanoe merasa prihatin atas tertangkapnya 4 remaja putri usia sekolah. Terlebih, keempatnya diduga terlibat dalam kasus prostitusi lewat jaringan muncikari. /Antara/

PR BANDUNGRAYA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Heni Adihermanoe merasa prihatin atas tertangkapnya 4 remaja putri usia sekolah.

Terlebih, keempatnya diduga terlibat dalam kasus prostitusi lewat jaringan muncikari.

Keempatnya mau menjadi pekerja seks melalui jaringan online hanya untuk mencari uang untuk membeli baju.

Baca Juga: Bukannya Belajar di Rumah, Bunga Malah Temani Pria Hidung Belang di Hotel demi Beli Baju dan Make Up

"Sepenuhnya mereka melakukan ini dengan motivasi uang," ujar Heni Adihermanoe dalam jumpa pers di Polsek Tanjung Priok, Rabu 27 Januari 2021.

"Inginnya semua kebutuhan terpenuhi. Kebutuhan gadis remaja pada umumnya.”

“Kebutuhan untuk beli pakaian, beli pulsa, make up, dan sebagainya," katanya menambahkan, seperti dilaporkan PMJNews.

Baca Juga: Pengangguran di Indonesia Terus Meningkat, Menaker Ungkap Kondisi Sebenarnya

Heni Adihermanoe menuturkan, remaja yang ikut muncikari itu masih berusia belasan tahun, juga dikabarkan telah putus sekolah.

Halaman:

Editor: Rizki Laelani

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah