Pascagempa di Sulbar, BNPB Berhasil Evakuasi 2 Warga Sakit di Desa yang Terisolir Menggunakan Helikopter

- 1 Februari 2021, 12:49 WIB
Warga Seppong, Desa Ulumanda, Kabupaten Majene sedang mengevakuasi warga yang sakit untuk dirujuk ke Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat.
Warga Seppong, Desa Ulumanda, Kabupaten Majene sedang mengevakuasi warga yang sakit untuk dirujuk ke Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat. /Dok. BNPB

PR BANDUNGRAYA – Dua warga sakit dari desa terisolir pascagempa M6,2 Sulawesi Barat (Sulbar) pada Minggu, 31 Januari 2021, dievakuasi menggunakan helikopter.

Evakuasi ini berdasarkan rekomendasi dokter yang telah memeriksa warga tersebut.

Dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BNPB menerbangkan helikopter jenis Eurocopter (EC) 130B4 dengan kapasitas tujuh orang termasuk satu pilot.

Baca Juga: Meski di Tengah Pandemi, Pagelaran Olahraga Australian Open 2021 Izinkan Puluhan Ribu Penonton untuk Hadir

Operasi udara kali ini mengevakuasi dua warga sakit yang berasal dari Seppong, Desa Ulumanda, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene.

Pendamping keluarga dan sukarelawan ikut dalam perjalanan menuju Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju.

Selanjutnya kedua warga tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat.

Setelah mengevakuasi warga sakit, pilot pun melanjutkan dropping bantuan ke beberapa desa terdampak gempa M6,2.

Baca Juga: VIral Netizen Malaysia Seketika Bangga Jadi Orang Indonesia 'Gara-gara' Netflix, Ini Faktanya

Barang terdistribusi berupa makanan, seperti beras, kemasan sarden, minyak, biskuit, vitamin, serta non makanan, seperti popok bayi, pembalut, selimut, masker dan terpal.

Distribusi bantuan menyasar ke beberapa wilayah yaitu Paku, Batususun, Bebanga, Lipu Selatan, Lipu Utara dan Salutahonga.

Sedangkan dropping bantuan kemanusiaan lain dioperasikan EC 155 dengan kode registrasi PK-TPF.

Helikopter ini melakukan 4 sorti dengan tujuan Desa Kalobang, Desa Bela, Desa Kabiraan dan Desa Dekat Ko Baro 3. Barang terdistribusi juga berupa makanan dan nonmakanan.

Baca Juga: Masih Berstatus Siaga, Gunung Merapi Sempat Luncurkan Guguran Lava Pijar hingga 6 Kali

BNPB mencatat sejumlah helikopter mendukung operasi pengiriman bantuan melalui udara.

Sejak awal operasi penanganan darurat hingga Sabtu, 30 Januari 2021, total barang terdistribusi sebanyak 117.000 kilogram.

Dalam menjalankan operasi udara, tim gabungan mendapati enam titik baru yang masih terisolir, yaitu Dusun Batususun, Bebanga, Lipu Selatan, Lipu Utara dan Dusun Salutahonga.

Perencanaan esok hari, tim gabungan akan melakukan pendistribusian logistik ke wilayah terisolir tersebut dengan tujuan Desa Bebanga dan Desa Batususun.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Kapolri Keluarkan Biaya Tilang Baru bagi Pengendara yang Melanggar?

BNPB terus mengoptimalkan pemanfaatan helikopter dalam penanganan darurat pascagempa M6,2 Sulawesi Barat yang terjadi pada 15 Januari 2021 lalu.

Tak hanya untuk pendistribusian bantuan, tetapi helikopter digunakan tim gabungan dari BNPB dan Satgas TNI AU untuk berbagai aktivitas, seperti survei udara, evakuasi warga maupun pengiriman personel logistik, medis dan kaji cepat.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x