PR BANDUNGRAYA - Pemerintah menargetkan akan memberikan vaksin Covid-19 kepada 21,5 juta lansia di seluruh Indonesia.
Percepatan pemberian vaksin Covid-19 dilakukan untuk menekan tingginya jumlah lansia yang meninggal akibat Covid-19, yang mencapai 50 persen.
Bercermin dari data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, persentase lansia yang terpapar Covid-19 di Indonesia memang hanya 10 persen. Namun, total lansia yang meninggal karena Covid-19 mencapai angka 50 persen.
Data tersebut menunjukkan risiko besar kelompok lansia dalam menghadapi wabah Covid-19 ini.
Menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, karena kelompok lansia masuk dalam kategori kelompok berisiko tinggi terpapar Covid-19, dan paling besar kemungkinan fatalnya (meninggal), maka lansia didahulukan mendapatkan vaksin Covid-19.
“Karena berbasis risiko. Kalau tenaga kesehatan risikonya tinggi karena sering dan banyak terekspos virus (Covid-19). Kalau lansia didahulukan karena risikonya tinggi, kalau terkena, kemungkinan fatalnya besar,” tuturnya seperti dikutip PRBandungRaya.com dalam laman setkab.go.id, pada Rabu, 17 Februari 2021.
Lansia Bakal Diberikan Vaksin CoronaVac Produksi Sinovac
Sementara itu, Kepala BPOM Penny K. Lukito menuturkan, BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat (emergency use authorization) vaksin CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas dengan dua dosis suntikan vaksin, yang diberikan dalam selang waktu 28 hari.
Baca Juga: Kapolsek Astanaanyar Bandung Diduga 'Pimpin' Belasan Anak Buahnya Konsumsi Narkoba