Network
PR BANDUNGRAYA - Terkait penyebaran varian baru virus corona dengan nama B117, masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Sebelumnya pemerintah telah mengonfirmasi adanya temuan kasus varian baru virus corona B117 di sejumlah wilayah di Indonesia.
Diketahui varian baru virus corona B117 ini pertama kali ditemukan di Inggris.
Di Indonesia sendiri, varian baru virus corona B117 ditemukan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga: 13 Fakta Unik dan Terbaru Seputar Lisa BLACKPINK, Salah Satunya Soal Hobi Barunya
Mutasi virus corona B117 ini dibawa oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) usai kembali ke Tanah Air dari Arab Saudi.
Kasus temuan varian baru virus corona B117 ini menjadi yang pertama sejak varian tersebut mewabah di Inggris pada September 2020 lalu.
Diketahui bahwa varian baru virus corona B117 ini pada umumnya menimbulkan gejala mirip dengan Covid-19.
Namun di sejumlah negara yang telah ditemukan kasus B117 ini, terdapat beberapa gejala yang berbeda. Gejala tersebut di antaranya kelelahan dan merasa lesu, mual hingga pusing, nyeri otot hingga perubahan warna pada jari tangan dan kaki.
Baca Juga: Tak Pernah Beradu Akting, Ternyata Jimin BTS Punya 40 Judul Film di Laman IMDb Miliknya
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 20 Maret 2021: Akankah Rencana Licik Elsa Tutupi Bukti Soal Anting Berhasil?
Meski diklaim penyebarannya lebih cepat, penyebaran B117 tetap bisa dicegah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu salah satu usaha yang kini tengah dilakukan pemerintah Indonesia yakni melakukan vaksinasi Covid-19 agar nantinya bisa mempercepat terbentuknya herd immunity.
Dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pemerintah melakukan berbagai cara untuk mempercepat herd immunity.
Salah satunya melakukan kerja sama dengan pihak swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam melaksanakan vaksinasi massal.
Baca Juga: Amanda Manopo Sukses Perankan Andin di Ikatan Cinta, sang Ibunda Ucap Rasa Bangga 'Dia Masih Muda'
Sementara itu, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Di antaranya jumlah pasien yang telah disuntik dan efikasi vaksin Covid-19, juga terkait lama kekebalan tubuh setelah disuntik vaksin Covid-19.
Pihaknya berharap Indonesia dapat segera mencapai herd immunity sebelum varian baru virus corona B117 asal Inggris ini menyebar semakin luas di Indonesia.
“Masih merupakan populasi kecil dari virus yang ditemukan. Tetapi bukan tidak mungkin akan bertambah banyak. Jadi kita berlomba untuk bisa memutuskan rantai penularan saat ini. Kita harus sesegera mungkin mencapai herd immunity,” kata Amin.***
