Dikhawatirkan adanya mudik lebaran bisa terjadi lonjakan kasus positif Covid-19.
Pemerintah pun berkaca pada libur tahun baru 2021 dan libur Natal 2020 yang terjadi lonjakan kasus positif Covid-19.
Baca Juga: Mendag Lutfi Siap Mundur, Rocky Gerung: Harusnya Presiden Jokowi Pertahankan Bawahannya
"Untuk itu kesadaran bersama dari seluruh warga masyarakat tentang arti pentingnya kita secara bersama-sama untuk menghadapi masalah Covid-19 ini tentu jelas sangat diharapkan," terang Anwar.
MUI juga menilai bila persoalan mudik lebaran tidak diperhatikan, dikhawatirkan pandemi Covid-19 akan berkepanjangan.
"Karena kalau kita tidak bisa mengatasi masalah Covid-19 ini maka dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkannya tentu akan semakin buruk dan benar-benar merugikan," tutur Anwar.
Baca Juga: Mendag Lutfi Siap Mundur, Rocky Gerung: Harusnya Presiden Jokowi Pertahankan Bawahannya
Sebelumnya pemerintah telah mengumumkan tentang larangan mudik lebaran ini pada Jumat kemarin.
Larangan mudik lebaran ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
“Sesuai arahan Bapak Presiden dan hasil keputusan rapat koordinasi tingkat menteri maka ditetapkan bahwa tahun 2021 mudik Lebaran ditiadakan,” kata Menko PMK, Muhadjir Effendy dikutip PRBandungRaya.com dari Setkab RI, Sabtu 27 Maret 2021.