Network
PR BANDUNGRAYA - Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI), Munarman diundang Najwa Shihab terkait temuan polisi.
Najwa Shihab banyak menampilkan video terkait pengakuan mantan anggota FPI yang melihat Munarman saat baiat ISIS.
Najwa Shihab ingin mengetahui apa penjelasan dari Munarman terkait baiat FPI terhadap ISIS ini.
Sampai saat ini keterkaitan antara FPI dan terorisme ramai diperbincangkan netizen.
Salah seorang terduga teroris, berinsial AA mengaku melihat Munarman FPI menghadiri baiat ISIS tersebut.
"Saat baiat dihadiri oleh Munarman selaku pengurus FPI pusat pada saat itu," kata Ahmad dikutip PRBandungRaya.com dari kanal Youtube Najwa Shihab, Sabtu 10 April 2021.
Pasca kejadian penyerangan di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri, polisi intens mencari jaringan teroris di Indonesia.
Beberapa tempat digerebek dan polisi menemukan barang bukti keterkaitan FPI dengan jaringan terorisme.
Baca Juga: Hati-hati Phishing Lewat Tautan Email, Penipu Janjikan Hadiah PlayStation 5
Sebagaimana dilansir PRBandungRaya.com dari Divisi Humas Polri, polisi sudah mengamankan puluhan terduga teroris di Indonesia yang dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88.
Kemudian Najwa Shihab bertanya kepada Munarman soal kehadirannya di baiat ISIS tersebut.
Namun, jawaban Munarman tidak mengena sehingga Najwa Shihab bertanya berkali-kali.
Najwa Shihab menanyakan kepada Munarman apakah pernah diklarifikasi kehadirannya dalam baiat itu oleh polisi.
"Apakah pernah diminta klarifikasi oleh kepolisian?" tanya Najwa Shihab.
Munarman tidak langsung menjawab pertanyaan Najwa Shihab. Dia menanggapi terlebih dahulu terkait argumen pengamat terorisme dari Universitas Indonesia.
"Saya pikir pasti ada intelijen di sana, pasti dia mendengar apa ucapan saya," jawab Munarman ditanya tentang kedatanganya ke Makassar yang di dalamnya terdapat sesi baiat kepada ISIS.
"Di Makassar itu ada dua peristiwa. Saya diundang oleh pengurus FPI Makassar dalam acara seminar di kota Makassar, di sekretariat FPI," terang Munarman.
Munarman menerangkan bahwa kedatangannya ke sekretariat FPI tidak ada baiat kepada ISIS.
"Di situ tidak ada baiat," tegas Munarman.
Baca Juga: HOAKS atau FAKTA: Tersiar Kabar Muhammadiyah Larang Masyarakat Non-Islam Terima Vaksin Covid-19
Munarman menyampaikan pada acara itu membahas tentang geopolitik dan geostrategi Amerika Serikat.
"Saya mengingatkan untuk behati-hati terhadap website garis keras karena itu buatan intelijen, saya baca dokumen, bukan ngarang-ngarang," kata Munarman.
Kemudian dirinya mengaku diajak oleh pengurus FPI Makassar untuk mengikuti acara selanjutnya.
Munarman mengaku tidak mengetahui soal baiat ISIS tersebut. Dia berpikir bahwa acara tersebut sama dengan yang sebelumnya.
"Saya pikir sama dengan sebelumnya, saya ikut. Tidak tahu ada itu (baiat ISIS)," kata Munarman.
Kemudian Najwa Shihab bertanya kembali dengan pertanyaan yang sama terkait klarifikasi Munarman kepada polisi.
Baca Juga: Bocoran Vincenzo Episode 15: Jang Han Seo Datangi Vincenzo dan Hong Cha Young, Ada Apa?
Munarman kemudian menjelaskan bahwa dirinya merasa tidak perlu untuk menjelaskan atau memberi klarifikasi kepada polisi karena hal itu bukan tindakan pidana.
Munarman kemudian bertanya kembali kepada Najwa Shihab apakah hal tersebut kejahatan.
"Pertanyaan saya apakah itu adalah kejahatan?," tanya Munarman kepada Najwa Shihab.
Menanggapi perdebatan Munarman dan Najwa Shihab, banyak netizen yang berkomentar.
"Mudah2an video2 ini ga hilang, karena kelak akan ketahuan mana yang benar dan yang salah. Malu saya kalau jadi anak anda, sangat2 malu," tulis akun Deka Ramadan.
Baca Juga: Gemarikan, Cara Kominfo Ajak Masyarakat Suka Makan Ikan
"Duh mba najwa yang nanya, gw yang deg deg an...," tulis akun Kim Naomi-89.
"Nah saya jawab. Apakah perbuatan saya perbuatan pidana?” BANG. ITU ANDA NANYA. BUKAN JAWAB. gedek gue," tulis akun Steve Magnusson.
Di acara tersebut, banyak netizen khawatir Munarman melakukan tindakan tidak pantas di acara Najwa Shihab tersebut.
Sebelumnya, Munarman sempat menyiram air kepada Tamrin Tomagola saat diwawancara di salah satu stasiun tv nasional.***
