"Kalau ini tidak terbangun, dia mau kongkow, window shopping, jalan ke mal, karena dia tidak paham belum menerapkan new normal individu," kata Dicky.
Baca Juga: LTMPT Umumkan Kebijakan Baru, Tahun Ini Pendaftaran UTBK dan SBMPTN Digelar Bersamaan
"Karena belum paham, ya mal nya ramai lagi, walaupun diatur oleh pemerintahnya atau manajemen, dengan banyaknya orang akan tetap jadi crowded," tuturnya.
Riset WHO membuktikan peran aktif masyarakat yang menerapkan perubahan perilaku new normal bisa berkontribusi 80 persen dalam pengendalian pandemi.
"Besar sekali itu 80 persen. Kontribusi ini hanya bsa terjadi jika masyarakat paham," ucap Dikcky.***