Pakar Epidemiologi: Belum Ada Satupun Kota di Indonesia yang Bisa Terapkan New Normal

- 1 Juni 2020, 18:59 WIB
Sejumlah warga Wonokusumo dalam naungan Dompetjariyah melakukan aksi sambut New Normal.*
Sejumlah warga Wonokusumo dalam naungan Dompetjariyah melakukan aksi sambut New Normal.* /

Menurut ilmuwan asal Kota Bandung itu, partisipasi inilah yang menjadi kunci penerapan new normal.

Dicky menjelaskan ada dua level new normal yang mendasar di masyarakat, yakni adaptasi kebiasaan baru di level individu dan adaptasi di level instansi.

Adaptasi kehidupan baru di level instansi tidak akan pernah berhasil jika adaptasi di level individu tidak dijalankan sebagaimana mestinya.

Baca Juga: Viral Foto Wallpaper Pemandangan Sebabkan Ponsel Samsung Alami Kerusakan, Ini Dugaan Penyebabnya

"Pertama individu dan masyarakat, artinya orang perorang. Ini bisa dilakukan sejak awal, edukasi dan sosialisasi sejak awal, sejak pandemi itu terjadi, dan tentu ini tidak perlu menunggu kriteria apapun," katanya.

Masyarakat perlu terbiasa dengan protokol kesehatan umum, seperti mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, tidak pergi kemana pun jika tidak diperlukan, dan apapun yang diperlukan untuk mencegah penularan.

Level kedua adalah adaptasi kehidupan baru yang diterapkan di ruang-ruang publik, seperti tempat ibadah, kantor, transportasi publik, dan pusat perbelanjaan.

Baca Juga: Dua Bulan Ditutup Karena Corona, Kini Masjid Al-Aqsa di Palestina Terbuka Kembali untuk Jemaah

Pusat perbelanjaan bisa saja menerapkan protokol kesehatan, misalnya melarang masuk pengunjung yang demam, tidak memakai masker, dan masuk dengan bergerombol.

Dicky menambahkan, bila pada level individu sudah tertanam pemahaman tentang kondisi new normal, masyarakat akan pergi ke mal hanya jika ada keperluan yang sangat penting, dan tidak pergi ke sana jika tidak mendesak.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x