Jakarta Akan Tenggelam Tahun Berapa? Waspada, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli

- 25 September 2022, 17:05 WIB
Jakarta Akan Tenggelam Tahun Berapa? Waspada, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli
Jakarta Akan Tenggelam Tahun Berapa? Waspada, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli /PIXABAY/

BANDUNGRAYA.ID - Jakarta akan tenggelam tahun berapa? Waspada, inilah penyebab dan cara mengatasinya menutut ahli.

Isu Jakarta tenggelam ini memang terus hangat diperbincangkan publik.

Tentu kabar Jakarta tenggelam bukanlah baru kali ini saja.

Baca Juga: Ilmuwan: Tahun 2050 Nanti 6 Wilayah di Indonesia Diprediksi Tenggelam, Ini Penyebabnya

Bahkan beberapa ahli dan hasil studi pun ada yang kerap kali memperingatkan soal Jakarta akan tenggelam ini.

Salah satunya dalah Direktur Utama PAM jaya, Arief Nasrudin yang menyebutkan tingginya penggunaan air di Jakarta bisa berimbas pada bencana.

Ia mengatakan prediksi Jakarta tenggelam akan terjadi pada tahun 2050 mendatang.

Lantas Apa Penyebab Jakarta Tenggelam?

Baca Juga: GAWAT! Bumi Berputar Lebih Cepat Pertanda Apa? Para Ilmuwan Sampe Dibuat Kebingungan

Dilansir dari laman resmi Kampus ITB, Dr. Agustan menyebitkan sebagai seorang saintis kita harus harus kritis, mempertanyakan, meneliti serta membuktikan sendiri pernyataan tersebut.

Menurut Dr. Agustin, masalah sebenarnya di Jakarta adalah banjir.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti penurunan muka tanah dan kenaikan muka air laut.

Alasan ini telah diidentifikasi dalam beberapa penelitian satelit seperti altimetri.

BPPT dan Geodesi ITB bekerjasama pada tahun 2010 untuk mengolah data altimetri. Hasilnya, kenaikan permukaan laut ditemukan menjadi fenomena.


Dr. Agustan juga menjelaskan bahwa untuk mengamati penurunan muka tanah digunakan teknologi InSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar).

Baca Juga: Gawat! Aplikasi Twitter, WhatsApp, Instagram, Google, Facebook Bakalan Kominfo Blokir, Kok Bisa?

Pengamatan ini dilakukan dalam rentang 2014 – 2020 dan terlihat bahwa setiap tahun terdapat perbedaan hasil pengamatan yang menunjukkan penurunan muka tanah.

Katanya, bahwa Jakarta tidak akan tenggelam, melainkan tergenang.

Cara Mengatasi Potensi Jakarta Tenggelam

Dr. Heri Andreas menegaskan bahwa sebenarnya Jakarta tidak akan tenggelam.

“Kata Jakarta tenggelam itu hanya clickbait untuk meningkatkan awareness masyarakat,” ujar dosen dari kelompok keahlian geodesi tersebut dilansir dari laman ITB.

Dia menambahkan bahwa masyarakat harus kritis dalam menanggapi isu ini.

Beliau menjelaskan bahwa penurunan muka tanah di Kota Jakarta sudah terjadi sejak 1997.

Hasil ini didapat dengan melakukan pemodelan penurunan muka tanah menggunakan teknologi LIDAR (Light Detection and Ranging).

Selain LIDAR ada juga data dari tahun 2007-2018 yang disajikan melalui fleet InSAR, terlihat memang ada penurunan tanah di beberapa daerah.

“Ada yang mencapai 20 cm per tahun,” jelasnya.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir terlihat pengurangan laju penurunan muka tanah.

Beliau menjelaskan bahwa dengan menambahkan kenaikan muka laut dan penurunan muka tanah terhadap topografi, kita bisa mengetahui wilayah mana yang berpotensi berada di bawah permukaan laut per satuan waktu.

Pada tahun 2012 dibuat skenario penurunan muka tanah dan didapat bahwa potensi tenggelamnya Jakarta mencapai 31%.

Setelah skenario tersebut diperbarui terdapat penurunan potensi menjadi 28%.

“Ini memang terlihat berkurang, tetapi potensinya masih ada,” pungkasnya.

Tentu saja topografi ini sifatnya dinamis sehingga akan terus diperbarui.

Dari data model perbaruan terakhir, terlihat bahwa 9000 hektare lahan sudah berada di bawah permukaan laut, namun di lapangan tetap kering karena adanya proses tanggul laut dan tanggul sungai.

Pada tahun ini, 14% wilayah Jakarta sudah berada di bawah laut dan diperkirakan akan menjadi 28% pada tahun 2050.

Beberapa tempat seperti Muara Baru sudah turun sejauh 1 meter. Hal ini perlu diperhatikan karena akan terus bertambah jika terus diabaikan.

“Jika usaha kita tidak maksimal, maka pada tahun 2050 penurunannya akan mencapai 4 meter,” kata beliau.

Dr. Andreas dan tim membuat model potensi bahwa jika hanya dipengaruhi oleh kenaikan muka laut, maka hanya 292 hektare lahan saja yang akan tergenang dan tenggelam.

Namun, jika ditambah pengaruh penurunan muka tanah, maka akan bertambah menjadi 9000 hektare. Selain kedua hal tersebut, perubahan iklim di pesisir bisa membuat 16000 hektare lahan terendam.

“Untuk mencegah atau membuat Jakarta tidak tenggelam, perlu dilakukan monitoring dan early warning, menentukan faktor penyebab, serta memetakan risiko bencana dengan lebih pasti,” jelasnya.

Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan pembuatan tanggul, pembuatan pompa, serta mencari alternatif air tanah karena eksploitasi air tanah menyebabkan penurunan muka tanah.

Dr. Andreas menjelaskan bahwa ilmu geodesi dan geomatika bertanggung jawab dalam menganalisis risiko bencana.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir hingga paranoid.

“Jakarta tenggelam adalah clickbait bahasa media, tidak perlu khawatir, Jakarta memang berpotensi tenggelam tetapi tidak akan tenggelam,” pesannya kepada seluruh peserta yang menyaksikan acara tersebut.

Demikianlah penyebab dan solusi terkait isu Jakarta tenggelam.***

Editor: Siti Resa Mutoharoh

Sumber: ITB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah