Hasil Laporan KNKT Perihal Kecelakaan Sriwijaya Air Januari 2021 Silam, Salah Satunya Gangguan Mekanikal

- 10 November 2022, 21:47 WIB
Hasil Laporan KNKT Perihal Kecelakaan Sriwijaya Air Januari 2021 Silam, Salah Satunya Gangguan Mekanikal
Hasil Laporan KNKT Perihal Kecelakaan Sriwijaya Air Januari 2021 Silam, Salah Satunya Gangguan Mekanikal /Pixabay/blende12

BANDUNGRAYA.ID - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan hasil investigasi perihal kecelakaan Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJY182 rute Jakarta menuju Pontianak yang terjadi pada 9 Januari 2021.

Nurcahyo Utomo selaku Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT mengatakan tim investigasi meyakini adanya gangguan pada sistem mekanikal pesawat Boeing 737-500 dengan registrasi PK-CLC.

"Dari Flight Data Recorder (FDR)  dan Cockpit Voice Recorder (CVR)  yang sudah kita unduh datanya, pada saat pesawat naik terjadi perubahan mode auto pilot yang sebelumnya menggunakan komputer, berpindah menggunakan mode kontrol panel, "kata Nurcahyo dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi V DPR di Jakarta, Kamis seperti yang di kutip BandungRaya.id dari Antara News.

Baca Juga: TERBONGKAR: Inilah 6 Penyebab Pesawat Sriwijaya Air SJ - 182 Jatuh Menurut KNKT

Nurcahyo memaparkan dalam operasi normal, auto-throttle akan menggerakan kedua thrust lever mundur untuk mengurangi tenaga mesin. Namun yang terjadi dengan pesawat buatan Amerika Serikat tersebut auto-throttle tidak dapat menggerakan thrust lever kanan.

Lebih lanjut KNKT telah memeriksa sebanyak tujuh komponen sehingga dipastikan terdapat gangguan mekanikal pada pesawat tersebut, bukan pada sistem komputer. 

"Karena penerbangan padat saat hari itu dan juga kebetulan ada pesawat dengan tujuan sama, penerbangan SJY182 diminta Air Traffic Controller (ATC) untuk berhenti di ketinggian 11.000 kaki," ucapnya.

Nurcahyo mengungkap menjelang ketinggian 11.000 kaki tenaga mesin semakin berkurang lantaran thrust lever kanan tidak bergerak, yang menyebabkan perbedaan tenaga mesin sebelah kiri dan kanan semakin besar, atau disebut sebagai asimetri.

Lebih lanjut ia mengatakan asimetri menimbulkan perbedaan tenaga mesin yang menghasilkan gaya yang membelokkan pesawat ke kiri. Gaya ke kiri menjadi lebih besar dari gaya yang membelokkan ke kanan oleh ailerondan flight spoiler sehingga pesawat berbelok ke kiri.

Adapula keterlambatan Cruise Thrust Split Monitor (CTSM) untuk memutus auto-throttle pada saat asimetri karena flight spoiler memberikan nilai yang lebih rendah berakibat pada asimetri yang semakin besar.

Halaman:

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah