Dokter Ini Minta Hidung dan Mulut Dijadikan Aurat Baru yang Perlu Ditutup

- 1 Oktober 2020, 19:06 WIB
Perajin mengecek kualitas masker batik di Sentra Kerajinan Batik Tradisiku, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/10/2020). Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya, antara lain tipe A untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel.*
Perajin mengecek kualitas masker batik di Sentra Kerajinan Batik Tradisiku, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/10/2020). Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengeluarkan spesifikasi masker kain ber-SNI yang terbagi menjadi tiga tipe berdasarkan penggunaannya, antara lain tipe A untuk penggunaan umum, tipe B untuk penggunaan filtrasi bakteri, dan tipe C untuk penggunaan filtrasi partikel.* /ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww./

"Masker adalah alat mencegah menularkan dan tertular dari Covid-19, yang secara teoritis, ilmiah, dan akal sehat bisa diterima dan diyakini secara mekanik dapat mencegah penularan," tuturnya dilaporkan Antara.

Norman mengatakan terdapat beberapa macam masker yang bisa digunakan untuk mencegah penularan Covid-19. Pertama adalah masker bedah N-95 yang digunakan para dokter bedah di ruang operasi.

Baca Juga: Prabowo Disalip Ganjar Pranowo dalam Elektabilitas, Ini Penyebabnya

"Angka 95 pada masker ini berarti 95 persen diyakini dapat mencegah droplet. Saya menggunakan masker ini di ruang operasi karena selama pandemi ini tetap harus melakukan operasi dan kita tidak tahu yang dioperasi positif Covid-19 atau tidak. Alhamdulillah sampai sekarang selamat," katanya.

Jenis masker lainnya adalah masker medis dan masker kain. Norman mengatakan pemerintah dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 perlu terus menerus mempromosikan penggunaan masker.

Menurut Norman, sebenarnya sudah banyak sosialisasi penggunaan masker yang dilakukan. Mengapa ketaatan di masyarakat tidak seperti yang diharapkan? Norman mengatakan karena belum ada keteladanan.

"Masih kita masih sangat paternalistik. Melihat seperti apa tokoh panutannya. Karena itu, pemerintah dan Satgas perlu memberikan edukasi, tidak hanya kepada masyarakat, tetapi juga kepada para tokoh panutan itu agar bisa memberikan keteladanan yang baik," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah