Air Sungai Kembali Meluap, 525 Orang Terdampak Banjir dan Jembatan Gantung Putus

- 6 Oktober 2020, 07:31 WIB
Banjir di Bengkulu dilaporkan telah memutus jembatan gantung penghubung antar desa pada Senin, 5 Oktober 2020.
Banjir di Bengkulu dilaporkan telah memutus jembatan gantung penghubung antar desa pada Senin, 5 Oktober 2020. /RRI

PR BANDUNGRAYA - Banjir yang melanda Desa Air Keruh, Kecamatan Ulu Talo, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu pada Senin, 5 Oktober 2020, dipicu intensitas hujan tinggi yang terjadi sekitar tujuh jam.

Berdasarkan laporan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seluma, Tinggi Muka Air (TMA) mencapai 20 hingga 60 centimeter.

Akibat meluapnya air sungai tersebut, jumlah warga yang terdampak banjir sekira 525 jiwa.

Baca Juga: Rapat Paripurna DPR Sempat Ricuh, AHY Minta Maaf Soal Pengesahan RUU Cipta Kerja

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya, menjelaskan bahwa dalam upaya penangan banjir, TRC BPBD terus melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat dan instansi terkait.

Sementara itu, jaringan yang buruk menjadi faktor penghambat bagi tim lapangan dalam melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait.

"Banjir juga dilaporkan telah memutus jembatan gantung penghubung antar desa," ujar Raditya sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebelumnya telah merilis peringatan dini, terkait potensi terjadinya hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang, berdurasi singkat pada siang hingga dini hari.

Baca Juga: Simak 4 Tips Mengatasi Depresi yang Membuat Anda Merasa Lelah

Potensi tersebut diperkirakan dapat terjadi pada 5 hingga 6 Oktober 2020, di wilayah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Seluma, Bengkulu Selatan, dan Kaur.

Sejumlah wilayah lainnya, yang termasuk pada prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

BMKG juga merilis peringatan dini gelombang tinggi pada 5 hingga 7 Oktober 2020, yang berpotensi terjadi di wilayah Perairan Bengkulu, Perairan Enggano, dan Perairan Samudera Hindia Barat Bengkulu, dan Bali.

Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!

Adanya dampak yang terjadi akibat cuaca buruk yang telah diperkirakan oleh BMKG, Raditya meminta para pemangku kepentingan, dan masyarakat di daerah setempat, diharapkan dapat melakukan upaya mitigasi bencana.

Masyarakat juga diimbau agar terus waspada, serta segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam terkait pengurangan risiko bencana.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x