Network
PR BANDUNG RAYA- Gelombang penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja terus bermunculan sejak disahkan oleh DPR pada 5 Oktober 2020.
Tidak hanya datang dari kelompok buruh dan mahasiswa, Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut melakukan penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
Pada Jumat 16 Oktober 2020, tiga petinggi MUI mencoba untuk menyampaikan aspirasi penolakan terhadap UU Cipta Kerja dengan bertemu langsung bersama Presiden Republik Indonesia Jokowi.
Baca Juga: David Moyes Ungkap Rahasianya Menahan Imbang Tottenham Hotspur, Cetak Gol di Detik-detik Terakhir
Besar harapan bahwa peran ulama di Indonesia memiliki power yang besar, tetapi semua itu tetap tak membuahkan hasil sama sekali. MUI gagal untuk merayu Jokowi dalam pembatalan UU Cipta Kerja.
Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Warta Ekonomi, tiga petinggi MUI yang datang langsung menemui Presiden Jokowi adalah Waketum MUI Muhyiddin Junaidi, Ketua Bidang Hukum MUI Basri Bermanda, dan Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI.
Agenda pertemuan antara perwakilan MUI dengan Presiden Jokowi sebelumnya tidak ada dalam jadwal Kantor Staf Presiden (KSP). Muhyiddin mengatakan bahwa agenda tersebut merupakan undangan dari Presiden Jokowi. Pertemuan yang diadakan secara diam-diam tersebut gagal.
Baca Juga: 40 Paus Pilot Terdampar di Pantai New Zealand, Beberapa di Antaranya Ditemukan Mati
Pertemuan antara MUI dengan Jokowi dimulai dari jam 9 pagi hingga menemui waktu sholat Jumat.
