Network
PR BANDUNGRAYA - Bulan lalu di Australia, lebih dari 470 paus pilot meninggal dalam satu peristiwa karena terjebak di pelabuhan terpencil di pesisir barat Tasmania yang berbatu.
Tim kru penyelamat saat itu hanya mampu menyelamatkan sekitar 50 paus yang kembali mengapung di lautan luas.
Hal sama pun terjadi di Pulau Utara New Zealand, menurut Departemen Konservasi terdapat 40 paus pilot terdampar di bibir pantai.
Baca Juga: Polisi Selesaikan Autopsi Jenazah Cai Chang Pan, Bagian Tubuhnya Sudah Membusuk
Relawan dan penjaga pun bekerja sepanjang Sabtu lalu untuk mengembalikan kembali sekitar 25 hewan paus pilot di pantai di Semenanjung Coromandel ke laut lepas. Lima paus di antaranya ditemukan mati terdampar.
"Meskipun air pasang sekitar jam 9 malam pada Sabtu malam sehingga memungkinkan paus yang terdampar untuk mengapung kembali, anggota paus lainnya kembali terdampar pagi ini termasuk beberapa di singkapan berbatu di teluk," kata pihak departemen dalam sebuah pernyataan di akun Facebook-nya dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Independent pada Senin, 19 Oktober 2020.
Pihaknya mengatakan sekitar selusin paus tewas setelah terdampar di bebatuan pagi ini, Senin 19 Oktober 2020. Namun, pihaknya menyatakan bahwa mayoritas paus yang terdampar kini bisa bergabung kembali ke dalam kelompoknya dan telah dibawa ke perairan dalam.
Baca Juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka dan Tak Tepat Sasaran, KPK Minta Pemerintah Ubah Subsidi Gas Jadi BLT
Pantai tempat ikan paus ditemukan terletak sekitar 55 kilometer di timur Auckland, kota terbesar di negara itu. Paus pilot yang dapat hidup hingga di atas 6 meter, adalah spesies yang rentan terdampar massal.
Sebagai spesies, paus pilot lebih mirip dengan lumba-lumba hidung botol daripada paus bungkuk, dan mereka menghabiskan hampir seluruh waktu mereka di laut dalam untuk makan cumi-cumi dan ikan di bawah 200 meter.
