Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Sejumlah Sekolah Lakukan Persiapan, Mulai dari Kurikulum hingga Jam Belajar

- 5 April 2021, 18:08 WIB
Ilustrasi PTM terbatas. Pemerintah dikabarkan akan membuka pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19/
Ilustrasi PTM terbatas. Pemerintah dikabarkan akan membuka pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19/ /ANTARA/IRWANSYAH PUTRA

PR BANDUNGRAYA - Beberapa sekolah di Indonesia kini tengah melakukan berbagai persiapan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumeri, beberapa persiapan dilakukan untuk mengupayakan pembelajaran tatap muka yakni dengan membentuk tim Satgas di beberapa daerah.

Sebagai contoh yakni SDN 03 Pontianak Selatan yang telah berbagai persiapan dalam menunjang pembelajaran tatap muka terbatas.

"Persiapan yang dilakukan SDN 03 Pontianak Selatan sebelum memulai PTM terbatas adalah membentuk tim satgas Covid-19, mempersiapkan prosedur operasional standar (POS) PTM terbatas,” ujar Jumeri sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.

Baca Juga: Warnet Game Online Jadi Sarang Narkoba Anak-anak, BNNK Mataram Minta Perketat Hal Ini

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Siklon Tropis Seroja

Persiapan yang dilakukan di antaranya menyediakan fasilitas cuci tangan, layanan kesehatan masyarakat juga melakukan pemenuhan daftar periksa.

Hal yang termasuk dalam daftar periksa tersebut yakni melakukan kerja sama dengan Puskesmas, membeli thermogun, pendataan penyakit bawaan warga sekolah, dst.

Tak hanya itu pihak sekolah juga berkoordinasi dengan pemerintahan Kelurahan seperti RT dan RW serta Babinkamtibmas untuk memberitahukan rencana PTM terbatas.

Agar pembelajaran tatap muka berlangsung dengan aman dan lancar, SD Negeri 03 Pontianak Selatan akan melakukan beberapa langkah di antaranya mengimbau setiap guru untuk melakukan tes secara berkala.

Baca Juga: Update Korban Banjir Adonara NTT, Tim SAR Gabungan Laporkan 69 Warga Meninggal Dunia

Baca Juga: Bantu Korban Banjir Bandang dan Longsor NTT, Kemensos Beri Bantuan hingga Rp2,6 Miliar

Serta mendata untuk memastikan semua siswa dan pendidik yang terindikasi sakit untuk tidak datang ke sekolah

Terkait penerapan protokol kesehatan ketat, pihak sekolah akan membatasi orang yang masuk ke lingkungan sekolah tanpa izin dari keamanan sekolah, selalu mengecek suhu setiap warga sekolah yang datang dan pergi serta mengimbau pendidik dan tenaga kependidikan untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19.

Kemudian soal pembagian rombongan belajar, SDN 03 Pontianak Selatan akan menerapkan anjuran pemerintah yaitu maksimal 50 persen kapasitas per kelas sehingga dalam satu rombongan belajar terdapat dua kelompok belajar.

Masing-masing rombongan belajar nantinya melakukan pembelajaran tatap muka terbatas sebanyak dua kali dalam satu minggu.

Baca Juga: Dalami Kasus Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan, Polisi Periksa Pegawai dan Warga Setempat

“Siswa dengan nomor absen 1-16 masuk di hari Senin dan Rabu, siswa dengan nomor absen 17-32 masuk di hari Selasa dan Kamis,” ujar Jumeri.

Menurut Jumeri pembelajaran tatap muka rencanya akan dilakukan satu kali pertemuan.

Pembelajaran berlangsung selama tiga jam dari mulai pukul 7.00 hingga pukul 10.00 WIB, sehingga setiap siswa melakukan pembelajaran tatap muka terbatas sebanyak 6 jam dalam satu minggu.

“Jam masuk dibuat selang seling dengan jeda beberapa menit agar ketika pulang tidak terjadi penumpukan,” kata Jumeri.

Meski SDN 03 Pontianak Selatan akan melakukan PTM, pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring pun tetap dilakukan melalui grup Whatsapp untuk memberikan materi kepada para murid yang pada hari tersebut tidak giliran masuk ke sekolah.

Baca Juga: Dalami Kasus Kebakaran Kilang Minyak Pertamina Balongan, Polisi Periksa Pegawai dan Warga Setempat

Jumeri menyebutkan, sekolah lain yang telah melakukan mekanisme yang cukup baik dalam pembelajaran tatap muka terbatas yaitu SMA Negeri 9 Bengkulu Selatan.

Menurut salah satu guru dari SMAN 9 Bengkulu Selatan yaitu Meydia Afrina, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan juga wali siswa atau orang tua murid untuk melakukan sosialisasi.

Hal Itu bertujuan untuk mendengarkan pendapat orang tua ketika sekolah akan dibuka kembali, kemudian yang kedua adalah memastikan orang tua untuk menyiapkan anak mereka dengan protokol kesehatan yang ketat ketika kembali ke sekolah.

Kemudian ada contoh lain dari SMAN 9 Bengkulu Selatan dalam pembagian rombongan belajar itu menjadi dua shift yakni pada pagi dan siang.

Jadwal pembelajaran tatap muka dilakukan secara pertingkat yakni untuk Senin dan Kamis bagi kelas 12, sedangkan Selasa dan Jumat untuk kelas 11, serta Rabu dan Sabtu untuk kelas 10.

Dalam tujuh hari, siswa melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan total 4 jam 30 menit.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x