BANDUNGRAYA.ID - Penentuan Hasil Sidang Isbat 1 syawal 1443 H atau hari Raya Idul Fitri akan dilakukan dengan metode Rukyat. Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi).
Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam. Dengan metode tersebut akan menetukan Hasil Sidang Isbat nanti.
Selain itu, Apabila hilal terlihat hari ini, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah atau Hari Raya Idul Fitri Jatuh pada tanggal 2 Mei 2022.
Baca Juga: LINK FULL FREE Download Mp3 Lagu TikTok Gratis Tanpa Link Snaptik, SSSTIKTOK, SaveFrom.Net
Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya, sehingga Hari Lebaran jatuh pada tanggal 3 Mei 2022.
Perlu diketahui bahwa dalam kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, bukan saat tengah malam.
Sementara penentuan awal bulan (kalender) tergantung pada penampakan (visibilitas) bulan. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 atau 30 hari.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menjelaskan, sidang isbat mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.