Dedi Supandi: 12,6 Persen Kuota PPDB Jabar Tahap Pertama Akan Dialihkan ke Jalur Zonasi

- 22 Juni 2020, 19:13 WIB
KEPALA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi.*/DOK. HUMAS PEMRPOV JABAR
KEPALA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi.*/DOK. HUMAS PEMRPOV JABAR /

PR BANDUNGRAYA - Hari Ini, Senin 22 Juni 2020 pengumuman penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA/SMK/SLB di Jawa Barat (Jabar) telah bisa diakses di laman resmi PPDB sejak siang hingga kini.

Menyusul pengumuman tersebut, diketahui dari 204.845 pendaftar di Jabar, hanya ada 111.976 siswa yang diterima, padahal kuota siswa pada tahap pertama jalur afirmasi dan prestasi adalah 149.977 siswa.

"Artinya dari jumlah yang diterima itu tidak juga memenuhi kuota yang 50 persen, baik dari jalur afirmasi, prestasi dan jalur perpindahan," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Dedi Supandi, saat dihubungi Galamedianews, di Kota Bandung, Senin, 22 Juni 2020.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Alasan Mengapa Virus Corona dapat Menyebabkan Pasien Kehilangan Indra Penciuman

Menurutnya, penyebab masih belum terpenuhi kuota SMA itu karena mayoritas siswa maupun orang tua hanya mendaftar di satu sekolah. Sehingga masih ada sekolah-sekolah yang kosong.

Sementara untuk jenjang SMK, kebanyakan mendaftar di satu jurusan saja, sehingga banyak jurusan lain yang kosong. Padahal pihak panitia PPDB telah memberikan penjelasan terkait informasi dan grade terkait jurusan yang didaftarkan.

"Jadi akhirnya ada 12,6 persen, kuota SMA/SMK yang disiapkan di tahap pertama akan dialihkan ke tahap kedua. Untuk kuota zonasi ditambah 62,6 persen. Ini memberikan peluang lebih besar kepada jalur zonasi," tutur Dedi.

Baca Juga: Mengaku Tak Tahu soal Spesies yang Dilindungi, Warga Bali Minta Maaf usai Buru Daging Paus Sperma

Membludaknya warga yang mengakses situs PPDB Jabar menyebabkan server terganggu, sehingga berimbas pada pengumuman hasil seleksi PPDB SMA/SMK yang sulit diakses.

"Ini menjadi evaluasi untuk kedepannya, karena dengan membludaknya warga yang mengakses ke link tersebut, maka ada yang bisa dan enggak," ujarnya.

Dengan demikian, pihaknya mempersiapkan dua cara mendaftar PPDB untuk tahap kedua, yakni secara daring (online) dan luring atau datang ke lokasi.

Baca Juga: Cegah Kerumunan saat Pandemi, Penggemar K-Pop dan TikTok Prank Donald Trump soal Kampanye di Tulsa

Namun untuk jalur luring, tetap harus memperhatikan protokol kesehatan, seperti ada alat cuci tangan, handsinitizer, memperhatikan jarak dan lain sebagainya.

"Tadi meninjau di SMAN 8 Bandung, untuk melihat persiapan daftar ulang luring. Di sana sudah memenuhi protokol kesehatan dan ada jalur masing-masing. Di sekolah juga ada posko untuk informasi pengaduan dan lain sebagainya," tuturnya.

Disinggung jalur tenaga kesehatan (nakes), untuk kuota ada yang terpenuhi dan tidak, tergantung dari kondisi peserta yang bersangkutan. Pada tahap pertama ada jalur afirmasi yang terdiri dari jalur nakes dan KETM (Keluarga Ekonomi Tidak Mampu).

Baca Juga: Unggah Banyak Bukti hingga Singgung Mantan, Justin Bieber Bantah Rumor Pelecehan Seksual Terhadapnya

"Ada yang jalur prestasi berlebih, ada yang afirmasinya berlebih. Akumulasi tadi, dari jumlah pendaftar kuota di tahap pertama yang 50 persen ini belum tercapai," ucapnya.*** (Rio Ryzki Batee/Galamedianews.com)

Artikel ini tayang sebelumnya di Galamedianews.com dengan judul Kuota PPDB SMA/SMK Tahap Pertama di Jabar Masih belum Terpenuhi

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah