Pelaku UMKM Sumedang Gigit Jari, Corona Sebabkan Kerugian hingga Puluhan Juta Rupiah

22 Mei 2020, 13:12 WIB
OSIH (55) perajin rengginang di wilayah Babakansari, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar tengah membalik rengginang yang dijemur, Kamis, 23 Juni 2016.* /

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona atau Covid-19 masih berimbas. Bukan hanya dari segi kesehatan, tapi juga dari sektor ekonomi yang menyangga kehidupan masyarakat.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari laman Humas Pemkab Sumedang, salah satu kelompok pegiat ekonomi yang terkena dampak pandemi di Kabupaten Sumedang adalah para pengrajin makanan ringan.

Menurut penuturan Kabid Perindustrian Diskoperindag Sumedang, Sutisna, sebagian besar pelaku usaha UMKM (usaha mikro kecil menengah) di Kabupaten Sumedang mengalami penurunan omzet yang cukup drastis.

Baca Juga: Walaupun Berada di Zona Biru, MUI Sumedang Putuskan Larang Salat Idulfitri 1441 H di Masjid

Berdasarkan laporan dari para pelaku usaha, Sutisna menuturkan bahwa penurunan omzet bahkan sampai di bawah 50 persen.

"Pandemi Covid-19 memang menjadi penyebab produksi mereka menurun yang berimbas pada pendapatan sehingga mengalami kerugian," kata Sutisna.

Sebagai contoh, kata Sutisna, pengrajin makanan teng teng asal Cikoneng Ganeas harus menelan kerugian sebab banyak pedadang mengembalikan barang dangannya karena sepi pembeli.

Baca Juga: Sehari-hari Tak Bekerja, Bapak Lalan Pengidap Stroke Tak Bisa Berobat karena Menunggak BPJS 4 Tahun

"Untuk teng teng ini sistemnya konsinyasi, jadi ketika tidak laku ya dikembalikan lagi kepada pemilik," kata dia.

Menurut laporan baru dari salah satu pelaku usaha, tahun ini, dia harus menghadapi kenyataan bahwa usahanya merugi puluhan juta.

"Kemarin saya dengar karena banyak yang dikembalikan kerugian mencapai Rp 40 juta, padahal di hari normal tidak pernah terjadi, bahkan jelang lebaran seperti sekarang malah nambah," tutur dia.

Baca Juga: Suara Dentuman Misterius Kembali Teror Warga Bandung, Terdengar Sejak Dini Hari

Diakui Sutisna, masih banyak lagi pengrajin makanan seperti opak, ranginang, keripik dan lainnya yang mengalami penurunan dimasa pandemi Covid 19.

Padahal biasanya menjelang hari raya Idulfitri, para pengrajin makanan ini panen pesanan karenanya banyaknya permintaan dari masyarakat, namun jelang Idulfitri sekarang, di tengah masa pandemi corona, usaha tersebut tidak bisa menjadi andalan.

Bukan hanya untuk disajikan di Hari Raya Idulfitri, makanan kreasi UMKM masyarakat Kabupaten Sumedang juga biasa laku dibeli oleh para pemudik.

Baca Juga: Pemkab Sumedang Laporkan 80 Persen Bansos Corona April Baru Didistribusikan Jelang Lebaran

"Jelang Idulfitri untuk makanan-makanan hasil industri rumah tangga ini, selain untuk dikonsumsi sendiri, juga banyak masyarakat yang membeli untuk persiapan oleh-oleh bagi kerabatnya yang mudik," ucapnya.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Humas Pemkab Sumedang

Tags

Terkini

Terpopuler