PR BANDUNGRAYA - Di tengah perkembangan teknologi saat ini, kejahatan siber semakin marak terjadi.
Satu di antara bentuk kejahatan siber yakni munculnya penipuan phishing.
Bentuk kejahatan siber phishing ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi hampir terjadi di seluruh negara.
Modus kejahatan phishing merupakan tindakan memperoleh informasi pribadi dengan menyamar sebagai orang atau organisasi yang berwenang melalui sebuah email.
Baca Juga: Muncul Kementerian Baru, Isu Reshuffle Kembali Mencuat, Anggota DPR RI Soroti Keputusan Pemerintah
Belum lama ini, perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan cukup banyak penipuan.
Kasus penipuan tersebut memberi iming-iming hadiah PlayStation 5.
Dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Kaspersky menemukan ada beberapa model phishing yang digunakan untuk menyebarkan tautan hadiah PlayStation 5.
Pelaku penipuan tersebut nantinya menggunakan nama pengirim yang mirip dengan organisasi sungguhan.
Baca Juga: HOAKS atau FAKTA: Tersiar Kabar Muhammadiyah Larang Masyarakat Non-Islam Terima Vaksin Covid-19
Baca Juga: Bocoran Vincenzo Episode 15: Jang Han Seo Datangi Vincenzo dan Hong Cha Young, Ada Apa?
Kemudian penipu akan meminta korban untuk mengikuti kompetisi dengan mendaftarkan alamat email.
Lalu, korban akan diminta membuka situs e-commerce palsu.
Penipu akan mengatakan kepada korban bahwa yang bersangkutan merupakan pemenang undian dan diharuskan memberikan informasi sebelum hadiahnya hangus.
Korban akan diminta untuk mengisi data seperti alamat, nomor telepon, email, dan detail perbankan termasuk kode CVV kartu perbankan.
Kaspersky mengkhawatirkan soal kode CVV sudah dikantongi penjahat.
Pada kasus penipuan yang melibatkan kode CVV, seringkali berujung pada rekening perbankan dikuras penipu.
Agar tidak menjadi korban phishing, Kaspersky meminta pengguna internet untuk mengecek kembali situs penyelenggara undian.
Jika situs terlihat mencurigakan, jangan sekali-sekali memasukkan data pribadi seperti nomor telepon.***