PR BANDUNGRAYA – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyalurkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) Subsidi Gaji.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan program BSU atau BLT Subsidi Gaji merupakan bagian dari upaya penyelamatan ekonomi nasional.
"(BSU atau BLT Subsidi Gaji) tujuannya adalah melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi pekerja atau buruh dalam rangka penanganan dampak Covid-19," ujar Menaker Ida dalam Rapat Kerja dengan DPR pada Senin, 18 Januari 2021 yang diunggah di kanal Youtube Komisi IX DPR RI.
Baca Juga: BPDB Wonogiri Sebut Fenomena Water Spout Hampir Terjadi Setiap Tahun
Program BSU atau BLT Subsidi Gaji pada tahun 2020 memiliki anggaran sebesar 29,7 triliun, dengan target penerima sebanyak 12.403.896 pekerja.
Realisasi BLT Subsidi Gaji gelombang satu pada periode penyaluran Agustus hingga Oktober 2020 mencapai 99,11 persen.
Sedangkan realisasi BSU atau BLT Subsidi Gaji gelombang dua pada periode penyaluran November 2020 hanya mencapai 98,71 persen.
Baca Juga: Sempat Bikin Panik Warga Wonogiri, Ini Penjelasan BMKG Soal Fenomena Alam Water Spout
Dengan begitu, terdapat 110.762 penerima pada gelombang satu dan 159.727 penerima pada gelombang dua yang belum menerima BSU atau BLT Subsidi Gaji.
"Jadi mudah-mudahan dalam bulan Januari ini, yang memang sudah menerima pada gelombang 1 dan betul-betul datanya sudah clear semua, maka akan kami mintakan kembali ke perbendaharaan negara untuk menyalurkan kembali," kata Ida.
Oleh karena itu, Kemnaker, kata Ida, belum bisa memastikan kapan program BLT Subsidi Gaji gelombang tiga dapat direalisasikan.
Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Dikabarkan Cair Januari 2021, Kemnaker Pastikan Penyalurannya Tepat Sasaran
"Jika kondisi perekonomian kta belum normal kembali, saya kira diskusi tentang program BSU ini kita bisa pertimbangkan untuk bisa dilakukan kembali pada tahun 2021," tutur dia.
Pasalnya, menurut Ida, Kemnaker saat ini tengah mengupayakan pencairan BLT Subsidi Gaji termin dua yang sempat tertunda pada Desember 2020 lalu.
"Sekarang sedang dalam proses kami melakukan rekonsiliasi data oleh bank penyalur," katanya.
Lebih lanjut, Ida memaparkan Kemnaker sebagai pihak pelaksana hanya perlu menunggu instruksi perihal realisasi program tersebut di tahun 2021.
Baca Juga: Anggap Sepele Pakai Masker, Siswa di Jepang Didiskualifikasi dari Ujian Masuk Universitas
"Untuk tahun anggaran APBN 2021, kami memang belum menerima perintah untuk menyalurkan kembali program BSU," ujarnya.***