PR BANDUNG RAYA - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung memastikan perajin tahu dan tempe sudah mulai aktif kembali berproduksi.
Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mencontohkan di sentra pembuatan tahu di Cibuntu, normalnya dalam sehari sebayak tiga ton kacang kedelai diolah menjadi 400 ribu tahu.
Namun, kini perajin hanya bisa memproduksi satu ton kacang kedelai menjadi 100 ribu lebih tahu seperti dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Senin 4 Januari 2021.
Baca Juga: Penggemar ASTRO Cha Eunwoo Geram dan Tuntut Permintaan Maaf dari Hwang Jae Gyun, Ada Apa ya?
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Tak Hadiri Sidang Perdana Praperadilan, Penyidik Panggil Ketua Umum PA 212
Baca Juga: Terkait Pembebasan Abu Bakar Ba'asyir Jumat Ini, Kemenkumham dan Densus Telah Siap Berkoordinasi
"Selama tiga hari, para perajin tahu dan tempe tidak memproduksi, tapi sekarang alhamdulillah mulai dipasarkan, sehingga hari ini, insya Allah tahu dan tempe hadir lagi di pasar-pasar Kota Bandung," kata Elly.
Dengan menurunnya produksi, menurutnya, para perajin tahu sepakat untuk menaikkan harga tahu sebesar 18 persen dari biasanya.
Kini harga tahu dari rumah produksi itu sebesar Rp400 per buah sedangkan sebelumnya Rp325 per buah.
Baca Juga: Abu Bakar Ba'asyir Bebas Jumat Ini, Detasemen Khusus 88 Anti Teror Disiapkan untuk Pengawalan
Baca Juga: Terpidana Kasus Terorisme, Abu Bakar Baasyir Bebas Murni Jumat Ini dari Lapas Gunung Sindur Bogor
Baca Juga: Beraksi di KDrama Baru Space Sweepers, Wajah Baru Song Joong Ki Bikin Penggemar Salfok, Kok Bisa?
Elly menuturkan Kota Bandung membutuhkan 8.000 ton kacang kedelai per bulannya.
Meski penambahan stok kedelai terhambat, namun kebutuhan masih bisa mencukupi hingga tiga bulan ke depan.
Sementara itu, pengelola pabrik tahu NJ Cibuntu, Hana Sutiana mengatakan harga tahu maupun tempe di tempat produksinya dinaikkan sebesar 18 persen.
Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Mulai Gelontorkan Anggaran Triliunan untuk 3 Jenis Bantuan Langsung Tunai
Baca Juga: Meroketnya Harga Kedelai Capai Rp9.300 per Kg, Kementan Siap Gencarkan Produksi Kedelai Lokal
Hana berpendapat distribusi tahu dari tempat produksinya terasa lebih lambat dari sebelumnya.
"Tapi belum semua pasar mengambil, biasanya agak cepat, kalau sekarang ya agak telat," katanya. ***