Saham Hong Kong Tergelincir, Investor Khawatirkan Risiko Kebijakan yang Ketat di Tiongkok

- 23 Februari 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi Saham
Ilustrasi Saham /Pexels/Burak K

Dalam sektor keuangan naik menjadi 0,32 persen lebih tinggi dari sebelumnya dan diangkat oleh HSBC Holdings, yang naik 2,09 persen karena bank bersiap melaporkan hasil keuangannya.

Investor gelisah dengan kenaikan imbal hasil obligasi tersebut karena dengan patokan imbal hasil obligasi 10 tahun negara Jerman mencapai tertinggi delapan bulan pada hari Senin, 21 Februari 2021, dan hasil saham AS menyentuh tertinggi satu tahun.

Tiongkok sementara waktu membiarkan suku bunga pinjaman untuk perusahaan dan rumah tangga tidak diubah selama 10 bulan berturut-turut.

Baca Juga: Kemensos Hentikan Santunan Rp15 Juta Bagi Keluarga Korban Covid-19, Ini Penjelasannya

Hal tersebut berdasarkan pemantauan pada Sabtu, 20 Februari 2021 lalu yang mendorong spekulasi terjadinya pergeseran kebijakan yang lebih kuat.

Saham Shanghai ditutup dengan nilai 1,45 persen pada 3.642,44 poin, sedangkan blue-chip CSI300 menjadi 3,14 persen lebih rendah.

Indeks saham MSCI Asia menguat 0,19 persen, sedangkan indeks Nikkei Jepang ditutup naik 0,46 persen. Pada 6,4685 per dolar AS pada 0822 GMT, 0,13 persen lebih turun dari sebelumnya pada 6,4598 dolar AS.***

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Investing.com ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x