Harga Cabai Rawit Meroket Hingga Rp110 Ribu per Kilogram, Ternyata Ini Penyebabnya

- 27 Februari 2021, 09:42 WIB
Harga cabai rawit mengalami kenaikan, dari Rp45 ribu menjadi Rp110 ribu per kilogram.*
Harga cabai rawit mengalami kenaikan, dari Rp45 ribu menjadi Rp110 ribu per kilogram.* /ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

PR BANDUNGRAYA – Harga cabai rawit dilaporkan terus mengalami kenaikan di sejumlah pasar di Kota Cianjur.

Berdasarkan catatan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Jawa Barat, harga cabai rawit domba meroket dari harga Rp40 ribu menjadi Rp110 ribu per kilogram.

Kenaikan harga cabai rawit yang cukup drastis itu diduga karena gagal panen yang dialami sejumlah petani, sehingga menyebabkan stok cabai rawit di distributor menipis.

Baca Juga: Space Sweepers yang Dibintangi Song Joong Ki Sukses Besar, Film Sekuel Dikabarkan Bakal Segera Digarap

Kepala UPTD Pasar Induk Pasirhayam Tri Wibowo mengatakan kenaikan harga cabai rawit domba sudah terjadi tiga hari terakhir.

“Untuk harga sayur mayur dan bumbu dapur lainnya masih normal, hanya cabai rawit domba yang meroket dari Rp40 ribu menjadi Rp110 per kilogram, kenaikannya sudah terjadi sejak tiga hari terakhir,” tutur Tri Wibowo pada Jumat, 26 Februari 2021 dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.

Tri juga menduga kenaikan harga cabai rawit ini diakibatkan oleh cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Halsey hingga MAX Dukung BTS, Permintaan Maaf Penyiar Radio asal Jerman Matthias Matuschik Dinilai Tidak Tulus

Cuaca ekstrem membuat panen sayur mayur dipetani menurun, sehingga mempengaruhi pasokan di pasar tradisional, sedangkan di sisi lain tingkat permintaan masih tetap tinggi dan berdampak pada kenaikan harga.

Ia juga mengatakan, kenaikan harga yang begitu tinggi hanya terjadi pada jenis cabai domba, sedangkan pada cabai merah Lombok dan keriting tidak mengalami kenaikan harga yang terlalu tinggi.

“Banyak petani yang mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem, sehingga pasokan cabai rawit domba berkurang di pasaran, sedangkan tingkat pemakaian tetap tinggi. Untuk jenis cabai lainnya, seperti cabai merah lombok dan keriting meski mengalami kenaikan, namun tidak sampai melambung,” tutur Tri.

Baca Juga: Terjaring OTT KPK, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Ditangkap Bersama Seorang Pengusaha dan 4 Orang Lainnya

Kenaikan harga cabai rawit domba diperkirakan oleh pihaknya, tidak akan terjadi terlalu lama, sebab saat ini intensitas hujan mulai berkurang dan petani sudah mulai menyebar benih kembali.

“Harapan kami tidak akan berlangsung lama karena cuaca sudah bersahabat di sejumlah wilayah penghasil cabai,” katanya.

Salah satu pedagang cabai di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Asep Ridwan (42) mengatakan, kenaikan harga cabai rawit domba ini membuat penjualan mereka menurun, karena pembeli membatasi jumlah pembelian.

Baca Juga: Sejumlah Idol K-Pop Terseret Skandal Bullying, Xiumin EXO Justru Dikenal Baik Hati Sewaktu Sekolah

Pembeli biasanya menggunakan cabai rawit domba sekitar 2 – 4 kilogram, tetapi saat ini hanya memesan setengah atau satu kilogram saja.

“Kalau cabai yang lain paling tinggi mengalami kenaikan Rp10 ribu per kilogram, termasuk cabai rawit hijau. Tapi untuk cabai domba sejak tiga hari terakhir meroket dari Rp40 ribu menjadi Rp110 per kilogram. Kami tidak berani menyimpan stok banyak karena angka penjualan menurun,” tutur Asep.

Sedangkan para pedagang memperkirakan kenaikan harga cabai rawit domba akan bertahan hingga beberapa minggu kedepan, sebab cuaca ekstrem masih terjadi di Lembang, Bandung Barat dan Kabupaten Garut yang merupakan wilayah penghasil cabai.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x