UMKM Tahan Banting di Krisis 1998 dan 2008 Namun Rapuh Kala Pandemi, Bagaimana Cara Mengatasinya?

- 21 November 2022, 08:00 WIB
UMKM Tahan Banting di Krisis 1998 dan 2008 Namun Rapuh Kala Pandemi, Bagaimana Cara Mengatasinya? Simak Penjelasannya di Bawah Ini!
UMKM Tahan Banting di Krisis 1998 dan 2008 Namun Rapuh Kala Pandemi, Bagaimana Cara Mengatasinya? Simak Penjelasannya di Bawah Ini! /pexels.com/pixabay/

BANDUNGRAYA.ID – Mengutip pernyataan dari Ketua Dewan Direktur Cides (Center for Information and Development Studies) Rohmad Hadiwijoyo menuturkan ada tiga faktor yang menyebabkan UMKM bisa bertahan dengan segala kondisi krisis.

Pertama UMKM memproduksi barang dan jasa yang dekat dengan kebutuhan masyarakat. Kedua pelaku usaha UMKM umumnya menggunakan bahan baku lokal. Terakhir bisnis UMKM tidak meminjam modal dari bank biasanya memakai modal sendiri.

UMKM cukup tahan banting saat menghadapi krisis 1998 dan 2008 namun agak rapuh saat pandemi. Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah PSBB yang membatasi pelaku UMKM untuk beroperasi.

Baca Juga: Lowongan Kerja Management Trainee PT Telkom Indonesia, Simak Syarat dan Cara Daftarnya!

Namun ada strategi khusus yang bisa kita pakai agar UMKM bisa bangkit di kala pandemi. Simak penjelasannya di akun Youtube Gita Wirjawan dengan bintang tamu Nita Kartikasari pendiri KAYA.ID yang bergerak sebagai inkubator bisnis UMKM di Indonesia.

Seperti biasa Gita Wirjawan di awal diskusi selalu menanyakan tentang keluarga dan latar belakang narasumber.

Nita Kartikasari adalah anak tunggal dengan ayah yang bekerja sebagai akuntan publik dan ibu yang bekerja sebagai PNS Departemen Pertanian.

Sejak kecil Nita diajarkan kedua orangtuanya untuk mandiri. Dia sempat mengenyam pendidikan SMA selama setahun di Jakarta sebelum akhirnya pindah ke New York.

Namun saat terjadi krisis moneter tahun 1998, orangtuanya menyuruhnya balik ke Jakarta. Kemudian dia menempuh gelar sarjana di Universitas Pelita Harapan.

Dia sempat bekerja di L’oreal kemudian pindah ke P&G yang menangani produk seperti Pantene, Olay dan Pampers.

Pengalamannya selama 15 tahun di perusahaan FMCG membuatnya ahli dalam membangun merek, hubungan publik, komunikasi merek, pemasaran digital serta keterlibatan konsumen.

Baca Juga: Tips Persiapan Interview Kerja ala Kepala Keuangan Google

Nita memiliki pengalaman, talenta dan pengetahuan dalam bidang tersebut hingga dia berinisiatif untuk membangun KAYA.ID sebagai sarana membantu UMKM agar mampu bertransformasi menjadi merek besar.

Dia bercerita kepada Gita Wirjawan saat mengelola UMKM. Terkadang dia harus mengubah harga, kemasan produk bahkan nama merek UMKM.

Saat ditanya pengalaman terburuknya saat mengelola UMKM. Nita bilang saat pemilik UMKM tidak bisa terbuka dengan kondisi usahanya.

Dilansir dari laman resmi kaya.id mereka menjual 1883 Brand yang menjual teh premium. Merek ini memiliki akun Instagram resmi dan dijual di toko online. Mereka juga menjual Balista sebuah minuman campuran antara kopi dan liquor. Merek ini mempunyai akun Instagram resmi dan beberapa cabang toko di Bali.

Baca Juga: Job Fair Telkom University Buat Warga Bandung Raya yang Gak Ingin Galau Hadapi Gelombang PHK, Ini Jadwalnya..

Selain itu mereka menjual Jamune minuman kesehatan anak muda. Merek ini memiliki akun Instagram, dijual di toko online GoFood dan GrabFood serta cabang toko di Jakarta. Sementara Keiron menjual berbagai alat olahraga. Merek ini memiliki akun Instagram resmi dan dijual di toko online seperti Tokopedia, Shopee, LummoSHOP

Sementara Raion Aiko adalah tas buatan tangan. Merek ini juga ada akun Instagram resmi dan memiliki toko online serta dijual di supermarket seperti Lotte Mart, Kem Chicks, Ranch Market, Farmers Market dan Mbloc Market.

Produk terakhir adalah Terrice Menthik Susu adalah beras Bali bebas gula yang bersertifikasi internasional. Saat ini memiliki akun Instagram resmi, tersedia di toko online serta dijual di beberapa cabang supermarket.

Penasaran dengan jawaban Nita bagaimana dia menghadapi pandemi dan mimpinya di 2045? Saksikan lebih detail di akun Youtube Gita Wirjawan.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah