Pasalnya pengusaha tidak dapat bergantung pada modal mandiri yang dinilai cukup terbatas, sehingga diperlukan adanya stimulus korporasi dari pemerintah.
Baca Juga: Baju TXT di Video Klip Blue Hour Pamerkan Otot Perut, Begini Tanggapan Polos Para Member
Kendati demikian, sejak Maret 2020, Ahmad memaparkan bahwa cash flow semakin tergerus, namun tetap dipaksa untuk menanggung kerugian hingga saat ini.
Terlebih lagi, demand dari pasar yang melemah lantaran daya beli masyarakat semakin menurun juga memperparah kondisi tersebut.
"Ke depan pemerintah juga harus siapkan, para pengusaha kan mengharpkan bahwa stimulus yang sudah diberikan bisa dijalankan tanpa ada birokasi," tutur Ahmad.
Baca Juga: Manchester City vs Liverpool, De Bruyne Gagal Membuat City Unggul atas Liverpool
Relaksasi bagi pengusaha berada di pundak pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah merupakan satu-satunya harapan yang dapat memberikan keselamatan dan kenyamanan bagi para pengusaha.
"Hal yang paling penting adalah mau itu resesi atau Covid-19, yang masih menjadi pertanyaan, pemerintah menjaga kedamaian politik tidak? Kalau ini tidak dijaga, ini berpengaruh pada pengusaha. Dengan begitu, konsumsi juga akan terganggu," kata Ahmad.
Dilansir dari RRI, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III tahun 2020 turun menjadi minus 3.49 persen secara year on year.***