Emas Naik 2,7 Dolar di Tengah Ketidakpastian Stimulus AS, Sementara Rupiah Menguat 5 Poin

- 13 Oktober 2020, 10:50 WIB
Ilustrasi emas.
Ilustrasi emas. /PEXELS/Michael Steinberg

"Kami berbicara triliunan (dalam stimulus) satu hari dan itu miliaran pada hari berikutnya dan itu (mungkin) akan menjadi jutaan berikutnya. Rasanya semakin kecil menjelang pemilihan," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara, Selasa 13 Oktober 2020.

Kemungkinan RUU stimulus virus corona AS yang lebih kecil membebani emas, tambahnya.

Emas telah naik lebih dari 26 persen sepanjang tahun ini dibantu oleh stimulus dari pemerintah-pemerintah dan bank-bank sentral global karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap risiko inflasi dan pelemahan mata uang.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Segera Tersedia di Indonesia, Menkes Prioritaskan Kalangan ini

Investor juga mengawasi pemilihan AS yang akan datang yang akan datang dalam beberapa minggu, di mana kandidat Demokrat Joe Biden dianggap lebih mungkin untuk menang.

"Emas akan lebih tinggi jika Biden menang karena dia akan mengeluarkan banyak uang," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, menambahkan segala hal yang tidak diketahui pada malam pemilihan juga akan memberikan dukungan.

Kenaikan harga emas juga dibatasi karena indeks utama pasar saham AS dan indeks ekuitas di seluruh dunia menguat. Tidak ada laporan ekonomi pada Senin 12 Oktober 2020 karena libur Hari Columbus.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 16,3 sen atau 0,65 persen menjadi ditutup pada 25,271 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 18 dolar AS atau 2,01 persen menjadi menetap pada 876,3 dolar AS per ounce.***

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah