Gelontorkan Dana Senilai 750 Juta Dolar AS, Bank Ekspor-Impor AS Jajaki Investasi di Indonesia

- 26 Oktober 2020, 07:10 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. /PIXABAY/ Geralt

PR BANDUNGRAYA - Amerika Serikat kembali mencoba peruntungannya dengan menanamkan modal senilai 750 juta dolar AS untuk menjajaki potensi investasi dan kerja sama perdagangan di Indonesia melalui perwakilannya bank ekspor impor mereka (Export-Import Bank of The United States/EXIM).

Dalam waktu dekat direncanakan penjajakan potensi investasi tersebut akan ditandatangani secara resmi dan dituangkan kedalam nota kesepahaman (MoU).

Beredar kabar bahwa hal tersebut sudah dibahas dan telah terjadi pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dan kepala EXIM, Kimberly A. Reed pada Minggu 25 Oktober 2020.

Baca Juga: Berikut 4 Titik Banjir Bandang di Kota Bandung Hari Ini, Akibat Hujan Deras yang Terus Mengguyur

Pertemuan tersebut membicarakan komitmen untuk meningkatkan hubungan kerjasama dan bilateral yang terjadi antara As dan Indonesia.

"Diskusi saya dengan Menteri Panjaitan berjalan dengan sangat produktif dan saya sangat gembira mengumumkan MoU 750 juta dolar AS ini dengan beliau hari ini,” ujar Kimberly.

Bank Ekspor Impor Amerika Serikat tersebut berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama terutama dalam bidang ekonomi antara kedua negara.

Kesepakatan tertulis (MoU) ini secara tegas akan menjadi komitmen AS terhadap berbagai potensi proyek di Indonesia.

Sejumlah proyek tersebut terdiri dari sumber energi hingga teknologi komunikasi nirkabel (4G+/5G) serta berbagai layanan kesehatan, penyiaran dengan dukungan barang dan jasa dari AS.

Baca Juga: Ditinggal Istri Kerja ke Luar Negeri, Pria Ini Tega Cabuli Kedua Anak Kandungnya Sendiri

Kontrak kerjasama tersebut diharapkan mampu mendongkrak investasi di Indonesia serta dapat membuka lebih banyak jumlah lapangan pekerjaan antar kedua negara.

"Kami ingin bekerja sama untuk mendorong kesempatan investasi dan peluang mengembangkan bisnis sehingga memberikan potensi keuntungan bagi para pekerja dan pelaku bisnis AS dan Indonesia," kata Kimberly.

Pengajuan MoU yang dilayangkan AS disambut baik oleh Menko Marves, Luhut yang mengharapkan akan adanya peningkatan sejumlah investasi pada proyek infrastruktur.

"Kami menyambut baik MoU yang diajukan dan berharap ada lebih banyak investasi dan partisipasi bisnis AS di proyek-proyek infrastruktur, energi, transportasi dan telekomunikasi kami," ujar Luhut.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah MK Resmi Membatalkan UU Cipta Kerja setelah Presiden Jokowi Dicecar Mahasiswa?

Perjanjian tersebut secara langsung disepakati sebagai bagian dari kunjungan delegasi AS ke Indonesia, Vietnam dan Myanmar.

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh CEO International Development Finance Corporation (IDFC) AS Adam Boehler serta pejabat tinggi pemerintah AS.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x