PR BANDUNG RAYA - Animasi pahlawan super asal Indonesia berformat animasi 3D Bima S akan tayang perdana besok di RCTI.
"Kami bangga meluncurkan animasi superhero Indonesia pertama dengan standar kualitas internasional. Bima S siap tayang setiap Hari Minggu pukul 10.00 di RCTI mulai 4 Oktober 2020," ujar Executive Chairwoman MNC Group yang juga CEO MNC Animation Liliana Tanoesoedibjo dalam keterangan resmi, Sabtu dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Antara.
Animasi bergenre action dan adventure tersebut mengisahkan tentang Satria, seorang remaja yang spontan, pemberani, dan senang bereksplorasi.
Baca Juga: Wagub DKI Jakarta: Pemasangan Stiker Isolasi Mandiri untuk Layanan Lebih Baik
Satria itu mampu bertransformasi menjadi sosok Bima S, pahlawan dengan kekuatan super.
Dilengkapi dengan kekuatan dan senjata-senjata dahsyat, Bima S dan lima sahabatnya, Profesor T, Aurora, Ve, dan Nadra-Rama harus bertualang lintas galaksi, melawan monster-monster dan mengumpulkan kekuatan 7 matrix ajaib untuk menghentikan Infernus, sang musuh besar yang berambisi untuk menguasai semesta.
"Animasi Bima S diharapkan menjadi pelopor animasi superhero Indonesia pertama yang mampu bersaing di tingkat internasional," kata Liliana.
Baca Juga: Malam Ini Terjadi Fenomena Langit Konjungsi Bulan-Mars, Berikut Kalender Astronomi Oktober 2020
Serial produksi MNC Pictures dan MNC Animation tersebut tidak hanya menyuguhkan aksi pertarungan seru, tetapi juga ada pesan moral yang disampaikan, seperti nilai kepercayaan, persahabatan, perjuangan dan pengorbanan.
Sementara itu Rumah Kreatif BUMN Yogyakarta memang berharap pemerintah mewajibkan seluruh stasiun televisi di Indonesia mendukung dan menayangkan film animasi buatan para animator lokal.
"Setidaknya stasiun televisi memberikan waktu minimal satu jam saja agar animasi Indonesia bisa berkembang," kata Direktur Program Rumah Kreatif BUMN (RKB) Yogyakarta, Bio Hadikesuma di Yogyakarta, Jumat.
Baca Juga: Sempat Buat Bingung, ARMY Genius Ini Berhasil Ungkap Makna Analogi RM BTS Soal Politik
Menurut Bio, saat ini banyak animator muda anak bangsa yang bermunculan menghasilkan berbagai karya animasi. Namun demikian, sangat sedikit peluang mereka mengekspresikan dan mengenalkan hasil karyanya ke khalayak melalui televisi nasional.
Selain itu, melalui UU Ekonomi Kreatif ia juga berharap prosedur pengurusan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi pelaku ekonomi kreatif bisa lebih dipermudah.
"Mudah-mudahan dengan berkunjung ke sini, Komisi X DPR bisa memperoleh referensi untuk didiskusikan sebagai bahan penyusunan UU Ekonomi Kreatif," kata dia.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY menyebutkan hingga 2014 animator di Yogyakarta berjumlah seratusan, namun yang telah mendirikan industri kreatif menengah di bidang animasi baru 4 hingga 5 orang.***