Tips Cara Mengembalikan Kemampuan Indra Penciuman dan Perasa Gegara Covid-19

22 Januari 2021, 11:52 WIB
Ilustrasi hilang penciuman dan perasa /Pixabay/

PR BANDUNGRAYA – Akhir-akhir ini, semakin banyak gejala yang muncul dari infeksi virus Corona. Salah satunya adalah anosmia atau hilangnya kemampuan indra penciuman. Dan anosmia ini justru menjadi gejala yang paling sering dialami pasien.

Ini juga sesuatu yang sulit untuk diatasi dan dapat membuat stres pasien secara psikologis. Kesaksian pasien merinci betapa menyebalkan bahkan aroma yang paling biasa sekalipun, dan membuatnya kehilangan nafsu makan, yang dapat memperlambat pemulihan.

Catatan medis menunjukkan bahwa pilek dan flu juga membuat indra penciuman tidak berfungsi. Hal ini terjadi karena pembengkakan di hidung akibat infeksi virus mencegah partikel bau mencapai area saraf penciuman.

Baca Juga: Konglomerat Ingin Vaksinasi Covid-19 Mandiri, Menkes Buka Kemungkinan dengan 3 Syarat Ini

Studi dalam Journal of Internal Medicine pada Januari 2021 menemukan riset, hampir 86 persen dari 2.581 pasien Covid-19 yang diteliti kehilangan penciuman dan pengecap akibat virus corona.

Peneliti anosmia sekaligus direktur rinologi di Massachusetts Eye and Ear, Eric Holbrook mengatakan bahwa pasien dapat mencoba pelatihan aroma dengan menemukan bau yang kuat dan menghirupnya sambil berfokus pada seperti apa aroma itu seharusnya.

Cara menguji apakah Anda kehilangan indra penciuman dengan mencari makanan yang memiliki bau khas seperti biji kopi, kayu manis, atau bawang putih. Anda juga bisa menggunakan bedak bayi hingga lilin beraroma.

Baca Juga: Menkes Budi Beberkan 3 Syarat bagi Konglomerat Soal Vaksinasi Covid-19 Mandiri

Sementara untuk menguji merasa kehilangan indra perasa dengan cara memakan makanan karakteristik rasa yang berbeda seperti coklat, jeruk, kopi, dan keju.

Jika gejala ini berkembang tiba-tiba, itu bisa menjadi indikator awal Covid-19. Jika Anda khawatir tertular virus corona baru, Anda dapat mencari situs pengujian di dekat Anda untuk mengonfirmasi apakah Anda mengidap Covid-19.

Beberapa penelitian menunjukkan, orang-orang mengalami peningkatan kemampuan mencium dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah menjalani pelatihan penciuman.

Baca Juga: Memori CVR Masih Dicari, Basarnas Resmi Hentikan Operasi SAR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

“Tidak semua orang merespons hal yang sama. Ini sesuatu yang non-invasif dan mudah dilakukan dan disarankan,” tutur Eric sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.

Anosmia biasanya akan membutuhkan waktu untuk hilang, bisa berbulan-bulan dan umumnya berbeda-beda antar pasien.

Para peneliti menemukan sekitar 15 persen belum bisa memulihkan indra perasa dan penciuman mereka selama 60 hari setelah infeksi. Sementara hampir 5 persen berada dalam situasi yang sama hingga enam bulan kemudian.

Baca Juga: Positif Covid-19 Usai 7 Hari Divaksinasi, Bupati Sleman Yakin Penyebabnya Bukan Sinovac

Selain Covid-19, ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan Anda kehilangan indra penciuman atau pengecap diantaranya merokok, infeksi saluran pernapasan seperti flu, pilek atau sinus, alergi, polip hidung, obat-obatan, tumor di sekitar leher dan kepala, terkena beberapa jenis bahan kimia atau pelarut.

Dengan Covid-19, hilangnya rasa atau bau dapat terjadi secara tiba-tiba dan terjadi lebih awal, terkadang sebelum gejala Covid-19 lainnya berkembang. Tidak seperti infeksi saluran pernapasan atas lainnya, hilangnya bau atau rasa tidak selalu dikaitkan dengan hidung meler atau tersumbat.

Meskipun Covid-19 ringan pada sebagian besar waktu, namun dapat meningkat menjadi penyakit serius. Cari perawatan medis darurat jika Anda mengalami gejala seperti kesulitan bernapas, nyeri dada, atau kebingungan.***

 

Editor: Yuni

Sumber: Antara News Healtline

Tags

Terkini

Terpopuler