Miliki Tubuh Gemuk tapi Banyak Bergerak, Apakah Bisa Tetap Sehat? Ternyata Begini Kata Peneliti

24 Januari 2021, 14:19 WIB
Ilustrasi tubuh gemuk. /Pixabay/Mohamed Hassan

PR BANDUNGRAYA ­– Belakangan ini, banyak kampanye tentang mencintai diri sendiri yang beredar di dunia maya.

Pada awalnya, kampanye tersebut mulai ramai disuarakan untuk melawan tindakan pembulian yang menyangkut penghinaan terhadap bentuk maupun ukuran tubuh tertentu.

Agar dapat mengalahkan ‘body shaming’ banyak orang yang kemudian belajar untuk mencintai diri sendiri bagaimana pun bentuk tubuh mereka, tidak masalah kurus maupun gemuk.

Baca Juga: Diharapkan Bisa Percepat Herd Immunity, Jokowi Beri Respon Positif Soal Vaksinasi Mandiri

Akan tetapi, banyak juga yang mungkin masih salah paham dengan membiarkan kondisi tubuh tidak sehat dengan alasan tidak ingin berubah karena ‘mencintai diri sendiri’.

Meskipun mencintai diri sendiri adalah tindakan positif, tetapi perlu diperhatikan bahwa ada ukuran-ukuran tubuh tertentu yang memang perlu diperbaiki untuk alasan kesehatan.

Sebuah penelitian terbaru dari European Journal of Preventive Cardiology membuktikan bahwa meskipun rajin melakukan beberapa aktivitas fisik, berat badan berlebih tetap berbahaya bagi kesehatan kardiovaskular.

Baca Juga: Terkenal sebagai ‘Pria Turtleneck Coklat’, V BTS Viral di Kalangan Pecinta Fashion

“Seseorang tidak bisa ‘gemuk tapi sehat’,” kata profesor fisiologi olahraga di European University of Madrid, Alejandro Lucia, sebagaimana dikutip PRBandungaRaya.com dari New York Post.

Profesor sekaligus penulis buku penelitian tersebut mengungkapkan bahwa meskipun tubuh seseorang aktif bergerak setiap harinya, risiko penyakit yang disebabkan oleh lemak berlebih akan tetap menghantui.

“Temuan kami membantah anggapan bahwa gaya hidup aktif secara fisik dapat sepenuhnya menghapus efek buruk dari kelebihan berat badan dan obesitas,” tutur Lucia.

Baca Juga: Syarat dan Tata Cara Mengecek NIK KTP di E-Form BRI, Klik eform.bri.co.id untuk Cairkan BLT UMKM Rp2,4 Juta

Menurut Lucia, orang yang gemuk namun aktif memiliki risiko penyakit yang cenderung sama seperti orang yang kurus namun tidak aktif.

Oleh sebab itu, dalam penelitiannya, Lucia membuktikan bahwa aktivitas fisik dan olahraga sangat besar manfaatnya bagi kesehatan tubuh.

Akan tetapi, jika tubuh tidak difokuskan kepada penurunan berat badan yang berlebih, makan aktivitas fisik tersebut tidak akan terlalu memberi dampak pada kesehatan.

Baca Juga: Akui Sering Cinlok dengan Teman Sekelas, V BTS Bongkar Gaya Pacaran saat Masih Sekolah

“Seharusnya digabungkan. Penurunan berat badan harus menjadi target utama bagi kesehatan, bersama dengan gaya hidup aktif,” ujar Lucia.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler