10 Khasiat Jahe yang Terbukti Bantu Kurangi Masalah Kesehatan

7 Oktober 2020, 18:20 WIB
Ilustrasi jahe. /PIXABAY

PR BANDUNGRAYA - Jahe sebagai rempah-rempah khas dengan bau dan rasa hangat dan pedas pada makanan atau minuman sempat ramai saat awal Covid-19 melanda Indonesia pada Maret lalu.

Harga jahe yang sempat melejit karena dipercaya bisa menangkal virus corona namun ternyata hal tersebut tidak benar dan belum bisa dibuktikan secara ilmiah.

Di Indonesia jahe sering ditemukan sebagai kandungan jamu atau minuman tradisional lainnya. Jahe merupakan tumbuhan berbunga yang berasal dari Tiongkok. Jahe berasal dari keluarga Zingiberaceae dan terkait erat dengan kunyit, kapulaga, dan lengkuas.

Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!

Dilansir dari Healthline, terdapat 11 manfaat Jahe yang terbukti baik untuk kesehatan.

1. Jahe mengurangi rasa mual dan flu

Jahe memiliki sejarah penggunaan yang sangat panjang dalam berbagai bentuk pengobatan tradisional atau alternatif. Ini telah digunakan untuk membantu pencernaan, mengurangi mual dan membantu melawan flu dan flu biasa, untuk beberapa nama.

Baca Juga: Alih-alih Jadi Solusi, Unjuk Rasa Justru Tambah Masalah, Muhammadiyah: Ajukan Judicial Review ke MK!

Jahe dapat digunakan dengan cara langsung,  dikeringkan, dijadikan bubuk, atau sebagai minyak atau jus, dan terkadang ditambahkan ke makanan olahan dan kosmetik. Ini adalah bahan yang sangat umum dalam resep. 

2. Jahe dapat mengurangi nyeri

Jahe telah terbukti efektif melawan nyeri otot akibat olahraga.

Baca Juga: Besok BEM Seluruh Indonesia Demo Besar-besaran, Mahasiswa Akan Turun Tangan Tolak UU Cipta Kerja

Aroma dan rasa unik jahe berasal dari minyak alaminya, yang terpenting adalah gingerol. Gingerol adalah senyawa bioaktif utama dalam jahe, yang bertanggung jawab atas sebagian besar khasiat obatnya. Ini memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat

Jahe tidak berdampak langsung, tetapi mungkin efektif untuk mengurangi perkembangan nyeri otot sehari-hari. 

3.Efek anti inflamasi dapat membantu mengatasi osteoarthritis

Baca Juga: Fasilitas Publik di Taman Cikapayang Rusak Gegara Demo UU Cipta Kerja, Yana Mulyana Kecewa

Osteoarthritis adalah masalah kesehatan salah satunya peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan tulang rawan. Sehingga menyebabkan gejala seperti nyeri sendi dan kekakuan.

Dalam uji coba terkontrol dari 247 orang dengan osteoartritis lutut, mereka yang mengkonsumsi ekstrak jahe mengalami lebih sedikit rasa sakit dan membutuhkan lebih sedikit obat penghilang rasa sakit.

Studi lain menemukan bahwa kombinasi minyak jahe, damar wangi, kayu manis dan wijen, dapat mengurangi rasa sakit dan kekakuan pada pasien osteoartritis bila dioleskan secara topikal.

Baca Juga: Segera Daftarkan! PLN Perpanjang Waktu Program Tambah Daya Listrik UMKM 

4. Jahe dapat menurunkan Diabetes dan risiko penyakit jantung

Bidang penelitian ini relatif baru, tetapi jahe mungkin memiliki sifat anti-diabetes yang kuat.

Dalam studi 2015, terhadap 41 peserta dengan diabetes tipe 2, bubuk jahe 2 gram per hari dapat menurunkan gula darah sebesar 12 persen.

Baca Juga: 'THE ALBUM' Terbukti Sukses Pecahkan Rekor Penjualan Album Grup Wanita, BLACKPINK Resmi Salip IZ*ONE

Namun, perlu diingat bahwa ini hanyalah satu penelitian kecil. Hasilnya sangat mengesankan, tetapi perlu dikonfirmasi dalam studi yang lebih besar sebelum rekomendasi dapat dibuat. 

5. Jahe dapat membantu mengatasi gangguan pencernaan kronis

Gangguan pencernaan kronis (dispepsia) ditandai dengan nyeri dan ketidaknyamanan yang berulang di bagian atas perut. Diyakini bahwa perut kosong atau jadwal makan yang tertunda adalah pendorong utama gangguan pencernaan.

Baca Juga: Jokowi Impor Garam, Susi Pudjiastuti Geram!

Menariknya, jahe telah terbukti mempercepat pengosongan perut pada orang dengan kondisi ini. Setelah makan sup, jahe mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan perut dari 16 menjadi 12 menit. 

6. Bubuk jahe mengurangi nyeri haid

Nyeri haid atau dismenore mengacu pada nyeri yang dirasakan selama siklus menstruasi wanita. Salah satu kegunaan rempah tradisional jahe adalah untuk meredakan nyeri, termasuk nyeri haid.

Baca Juga: Siap-siap! Kuota Bantuan UMKM Rp2,4 Juta Tahap Kedua Bertambah, Begini Syarat Mendapatkannya

Dalam sebuah penelitian, 150 wanita diinstruksikan untuk mengonsumsi 1 gram bubuk jahe per hari, selama 3 hari pertama periode menstruasi. Jahe berhasil mengurangi rasa sakit seefektif obat asam mefenamat dan ibuprofen. 

7. Jahe dapat menurunkan kadar kolesterol

Kadar lipoprotein LDL yang tinggi (kolesterol jahat) terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Makanan yang dikonsumsi dapat memiliki pengaruh kuat pada kadar LDL.

Baca Juga: Kondisi Terkini Rachel Maryam, Sang Adik Kirim Ucapan Terima Kasih untuk Ussy Sulistiawaty, Kenapa?

Dalam studi 45 hari terhadap 85 orang dengan kolesterol tinggi, 3 gram bubuk jahe menyebabkan penurunan yang signifikan pada sebagian besar penanda kolesterol.

Hal ini didukung oleh penelitian mengatakan bahwa ekstrak jahe menurunkan kolesterol LDL hingga tingkat yang sama dengan obat penurun kolesterol atorvastatin.

8. Jahe mengandung zat yang dapat membantu mencegah kanker

Baca Juga: Tolak Pengesahan UU Cipta Kerja, Aksi Unjuk Rasa di Kota Bandung Ricuh hingga Dimasuki Penyusup

Kanker adalah penyakit yang sangat serius yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali. Ekstrak jahe telah dipelajari sebagai pengobatan alternatif untuk beberapa jenis kanker.

Namun, studi lanjutan pada individu dengan risiko tinggi kanker usus besar tidak mengkonfirmasi temuan ini. Ada beberapa, meskipun terbatas, bukti bahwa jahe mungkin efektif melawan kanker pankreas, kanker payudara, dan kanker ovarium. Diperlukan lebih banyak penelitian. 

9.Jahe dapat meningkatkan fungsi otak dan melindungi dari penyakit Alzheimer

Baca Juga: SuperM Puncaki Billboard World Albums dengan 'Super One', Simak Daftar Peringkat Lengkapnya

Stres oksidatif dan peradangan kronis dapat mempercepat proses penuaan. Hal tersebut diyakini menjadi salah satu pendorong utama penyakit Alzheimer dan penurunan kognitif terkait usia.

Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa antioksidan dan senyawa bioaktif pada jahe dapat menghambat respon inflamasi yang terjadi di otak.

Ada juga beberapa bukti bahwa jahe dapat meningkatkan fungsi otak secara langsung. Dalam sebuah penelitian terhadap 60 wanita paruh baya, ekstrak jahe terbukti meningkatkan waktu reaksi dan memori kerja.

Baca Juga: Alih-alih Jadi Solusi, Unjuk Rasa Justru Tambah Masalah, Muhammadiyah: Ajukan Judicial Review ke MK! 

10. Bahan aktif dalam jahe dapat membantu melawan infeksi

Gingerol, zat bioaktif dalam jahe segar, dapat membantu menurunkan risiko infeksi.

Faktanya, ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri. Hal ini sangat efektif melawan bakteri mulut yang terkait dengan penyakit radang pada gusi, seperti gingivitis dan periodontitis.

Baca Juga: Besok BEM Seluruh Indonesia Demo Besar-besaran, Mahasiswa Akan Turun Tangan Tolak UU Cipta Kerja

Jahe segar juga efektif melawan virus RSV, penyebab umum infeksi saluran pernapasan.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: healthline

Tags

Terkini

Terpopuler