Sering Dibohongi? Bukan Lewat Gesture Tubuh, Berikut Cara Efektif untuk Mendeteksi Kebohongan

- 1 November 2022, 15:48 WIB
Sering Dibohongi? Bukan Lewat Gesture Tubuh, Berikut Cara Efektif untuk Mendeteksi Kebohongan
Sering Dibohongi? Bukan Lewat Gesture Tubuh, Berikut Cara Efektif untuk Mendeteksi Kebohongan /Mambee

BANDUNGRAYA.ID- Pada dasarnya, gelagat dan eksrepsi wajah seseorang  saat berbohong atau tidak berkata jujur itu berbeda-beda.

Banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari tahu bagaimana cara agar kebohongan dapat terdeteksi lewat gerak-gerik, ekspresi wajah dan bahasa tubuh atau gesture.

Tetapi belum ada satu indikator pun yang ditemukan untuk mengetahui bahwa seseorang sedang berbohong.

Baca Juga: Hakim Sebut ART Susi Bohong! Ternyata Gara-gara Bilang Begini di Sidang Kasus Brigadir J

Studi yang diterbitkan oleh jurnal Forensic Psychiatry menyebutkan bahwa ketepatan alat pendeteksi kebohongan saat ini hanya sekitar 50%.

Dilansir dari BBC, Penelitian dilakukan di Coral Dando di University of Wolverhampton, berhasil mengidentifikasi serangkaian prinsip percakapan yang mampu meningkatkan peluang Anda mendeteksi kebohongan dengan lebih akurat.

Alih-alih fokus pada gerak-gerik dan ekspresi wajah, prinsip ini menitikberatkan pada kosakata dan tata bahasa yang diutarakan lawan bicara Anda.

Metode ini melibatkan kita untuk melakukan semacam tes kejujuran kepada lawan bicara, dengan cara mengajukan pertanyaan atau tanggapan yang dapat menyentuh titik lemah seseorang dan bisa membuat kebohongan terungkap. Bagaimana caranya?

Sebelum melakukan tes kejujuran, pastikan anda melakukan pengamatan awal, sebab kejujuran ditandai dengan karakteristik pribadi yang sinkron satu sama lain.

Baca Juga: Ups Keceplosan? ART Susi Skakmat Ditanya Hakim Soal Kejadian Kasus Ferdy Sambo dan PC: Banyak Bohong Dia!

Selain postur tubuh, anda perlu memperhatikan kesesuaian anatar wajah, tubuh, suara, dan gaya bicara.

Sebelum memulai, penting untuk memahami bagaimana biasanya orang tersebut bertindak. Anda perlu mengetahui seperti apa ekspresi wajah orang tersebut dalam kondisi normal, dan seperti apa ia berbicara dalam percakapan sehari-hari.

Dikutip dari Business Insider, Mark Bouton, seorang agen FBI senior sekaligus penulis How to Spot Lies Like the FBImengatakan bahwa untuk melakukan pengamatan awal bisa dilakukan dengan berbasa-basi atau melontarkan pertanyaan iseng unuk melihat ciri khas gerak-gerik dan ekspresi wajah saat berkata jujur.

“Trik terbaiknya adalah memperhatikan lawan bicara Anda untuk sementara waktu, dengan cara membuka obrolan basa-basi atau pertanyaan iseng, untuk melihat bagaimana ciri khas gerak-gerik tubuh dan ekspresi wajah mereka saat sedang berkata jujur,” jelas Mark.

Meski mungkin untuk mendapat dasar hanya dengan 20-30 detik pengamatan  akan lebih baik lagi jika mempunyai waktu yang lebih lama.

Untuk melakukan tes kejujuran selanjutnya adalah dengan menggunakan pertanyaan terbuka yang dapat mengurai jawaban seseorang dengan panjang lebar dari pada mengajukan pertanyaan dengan jawaban "ya" atau "tidak".

Memancing jawaban yang lebih deskriptif akan memaksa seseorang yang sedang berbohong untuk memperluas kisah mereka sampai akhirnya meraka terperangkap di jaring imajinasi mereka sendiri.

kemudian berikan pertanyaan yang tidak terduga yang mungkin membuat sedikit bingung. Tingkatkan "beban kognitif" dengan cara meminta mereka menceritakan suatu peristiwa dengan runut waktu mundur. Orang yang sedang berbohong akan kesulitan untuk menceritakan imajinasinya dengan kronologi mundur.

Selanjutnya jangan lupa anda harus memperhatikan rincian kecil yang bisa dicek dan ricek.

Pernahkah anda bertanya, “Udah jalan belum? Sekarang di mana?”, dan jawaban klasiknya tak lain tak bukan adalah, “Di jalan,” atau, “Bentar lagi sampai.”

Baca Juga: Inilah Motif Bharada E Ubah Keterangan Pembunuhan Brigadir J, Kapolri Sebut Ferdy Sambo Bohong

Tanyakan detil perjalanan mereka, seperti dijalan mana, patokannya apa, macet atau tidak dan seterusnya.

Jika anda menemukan kontradiksi atau keganjilan, jangan buru-buru bongkar kebohongannya. Lebih baik anda membangun kepercayaan diri si "pembohong" sehingga ia terbelit dalam kebohongannya sendiri, sampai akhirnya kebohongan tersebut runtuh dengan sendirinya.

Terakhir, perhatikan dengan seksama perubahan dalamkepercayaan dirinya. Gaya berbicara akan mulai berubah saat mereka mulai merasa takut bahwa kebohongannya sudah terendus.

Diawal percakapan, mungkin akan melebih-lebihkan gaya bcaranya dan terlihat percaya diri saat melontarkan kebohongannya, tetapi merekan akan bungkam saat mulai merasa kehilangn kontrol.

Dengan teknik ini, selihai apapun seorang pembohong, ia akan mengungkapkan kebohongan mereka secara sukarela dengan membantah cerita mereka sendiri, menjadi jelas-jelas mengelak atau memprotes pertanyaan, atau menjadi kebingungan dalam merespon.

Lakukan cara diatas dengan percakapan yang santai, bukan dalam bentuk interogasi serius.

Teknik ini Mark sebut 20 kali lebih efektif dan lebih mungkin untuk mendeteksi kebohongan daripada hanya mengandalkan gesture tubuh yang samar.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah