Austria Menutup Sebuah Masjid yang Diduga Sering Dikunjungi Pelaku Penembakan di Wina

7 November 2020, 06:47 WIB
Polisi Austria amankan serangan teror: Aksi teror terjadi di Wina Austria pada malam hari. /Twitter/@Marchfoward/

PR BANDUNG RAYA - Otoritas Austria telah memutuskan untuk menutup masjid yang diduga memiliki keterkaitan dengan pelaku serangan penembakan di Wina beberapa waktu lalu.

Penembakan itu telah menyebabkan empat orang tewas, sementara lebih dari 20 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk satu orang anggota polisi.

Menteri Integrasi Susanne Raab mengatakan bahwa Austria telah menutup sebuah masjid, dan perkumpulan Islam yang sering dikunjungi oleh pelaku penembakan di Wina.

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling Wilayah Bandung Raya Hari Ini, Sabtu 7 November 2020

Dalam konferensi pers pada Jumat, 6 November 2020 Susanne menjelaskan, kedua situs tersebut diduga telah berkontribusi pada radikalisasi penyerang.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Reuters, sementara terdakwa jihadis yang diketahui berusia 20 tahun itu telah ditembak mati oleh polisi.

Polisi bertindak tegas selang beberapa menit setelah pelaku melepaskan tembakan ke arah kerumunan dan bar.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Sabtu 7 November 2020: Cancer Harus Sabar, Leo Siap-Siap, Virgo?

Setelah dilakukan identifikasi, polisi menetapkan identitas pelaku yang merupakan seorang berkewarganegaraan ganda Austria dan Makedonia Utara bernama Kujtim Fejzulai.

Terkait insiden tersebut, pihak berwenang di Austria menggambarkan pelaku serangan penembakan sebagai teroris Islam.

Otoritas Austria juga telah melakukan penggeledahan terhadap 18 rumah, dan menahan 15 orang sehubungan dengan serangan di Wina.

Baca Juga: Joe Biden Diambang Kemenangan Pemilu AS, Donald Trump Berusaha Menjegal dengan Lakukan Ini

Empat di antaranya memiliki dakwaan terkait kasus teror sebelumnya, dan beberapa lainnya juga memiliki catatan kriminal.

Pada kesempatan yang sama kepala polisi Wina Gerhard Puerstl mengatakan orang-orang dari Jerman yang diawasi oleh badan intelijen menghabiskan waktu dengan penyerang di ibukota Austria.

Lebih lanjut Gerhard menjelaskan bahwa penyerangan tersebut terjadi pada musim panas.

Baca Juga: Cek Fakta: Prancis Dikabarkan Alami Krisis Ekonomi Akibat Aksi Boikot Besar-besaran, Simak Faktanya

Sebagaimana diketahui, polisi di Jerman pada Jumat menggeledah beberapa rumah, dan bisnis yang terkait dengan empat orang yang diyakini memiliki hubungan dengan pelaku.

Upaya penyelidikan terus dilakukan untuk mengetahui kasus tersebut, dan mencoba mengumpulkan bukti yang dapat mengarah pada pelaku.

Meskipun demikian, hingga saat ini polisi Jerman belum melakukan penangkapan terhadap empat orang tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus dan Gemini Hari Ini Sabtu 7 November 2020, Keuangan hingga Asmara

Gerhard mengatakan Informasi yang didapatkan berdasarkan dari hasil yang digabungkan dengan data intelijen dari Slovakia.

Pihak berwenang Slovakia memberikan konfirmasi bahwa pelaku telah mencoba membeli amunisi senapan serbu, di sebuah toko di Bratislava pada Juli lalu.***

Editor: Abdul Muhaemin

Tags

Terkini

Terpopuler