Selidiki Ribuan Korban Invasi AS 1989, Panama Gali 19 Kuburan di Situs Pemakaman Pribadi

- 22 Juni 2020, 06:41 WIB
Ilustrasi pemakaman.
Ilustrasi pemakaman. /PIXABAY/Clker-Free-Vector-Images

Pernyataan dari organisasi tersebut mendorong pemerintah Juan Carlos Varela membentuk komisi khusus untuk menyelidiki jumlah korban jiwa.

Baca Juga: Sepi Pengunjung Gara-gara Lockdown, Taman Bermain Ini Ajak Puluhan Boneka Naik Roller Coaster

"Kami telah bekerja selama 30 tahun untuk memastikan (orang mati) memiliki kedamaian batin," kata Trinidad Ayola, presiden asosiasi yang telah bekerja dengan pihak berwenang untuk mengidentifikasi para korban.

Usai menggali 19 kuburan, otoritas Panama mengatakan bahwa pihaknya akan menggali 77 kuburan lain demi mengetahui apakah mereka adalah korban invasi atau bukan.

"Tujuh puluh tujuh kuburan telah menunggu di lapangan untuk penggalian," tuturnya.

Baca Juga: Besok Ada Gerhana Matahari, Simak Dampak Fenomena Tersebut pada Tubuh Manusia

Invasi AS 1989 memang menyimpan luka bagi banyak warga Panama. Setiap tahunnya mereka memperingati tragedi nahas tersebut dan menyerukan agar 20 Desember dinyatakan sebagai hari berkabung nasional.

Invasi 1989 AS ke Panama dilatarbelakangi oleh upaya AS memerangi peredaran narkoba.

Dalang utama di balik peredaran narkoba dari Panama ke Amerika adalah Noriege, orang yang direkrut oleh direktur CIA, George H.W. Bush untuk menyukseskan misi perang terhadap obat-obatan terlarang.

Baca Juga: Hukum Ringan Tentara yang Tembak Mati Warga Palestina, Pemerintah Israel Dikecam Pembela HAM

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah