Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan drone telah memudahkan proses pengamatan pada wilayah yang sebelumnya tidak terjamah.
"Mungkin tampak mengejutkan bahwa desain baru (seperti ini) masih ditemukan, tapi kami tahu masih banyak (desain lainnya) di luar sana," ujarnya.
Baca Juga: Putra Amien Rais Alami Kecelakaan di Tol Cipali, Ternyata Bukan yang Pertama
Kementerian Kebudayaan Peru menyampaikan bahwa geoglyph yang dibuat sekitar 200 sebelum masehi ini awalnya tidak teridentifikasi.
"Hampir menghilang karena berada di atas bukit dengan lereng yang curam dan terkena dampak erosi," katanya dalam statemen resmi.
Garis geoglyph memiliki lebar sekitar 12 hingga 15 inci di beberapa bagian. Dengan panjangnya mencapai 121 kaki.
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Bandung Hari Ini, Senin 19 Oktober 2020: Berikut Daftar Lokasinya
Kendati demikian, penemuan geoglyph ini bukanlah penemuan yang pertama.
Sebelumnya, lebih dari 140 garis Nazca yang berasal dari 2.100 tahun lalu kerap kali ditemukan di gurun Peru.
Penemuan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan citra satelit, rekaman drone, dan sistem pemindaian dengan bantuan artificial intelligence atau kecerdasan buatan.