Puluhan Ribu Warga Chili Gelar Aksi Protes di Pusat Kota Santiago, Berujung Pembakaran 2 Gereja

- 19 Oktober 2020, 14:35 WIB
Ilustrasi puluhan ribu warga Chili gelar protes di Santiago.
Ilustrasi puluhan ribu warga Chili gelar protes di Santiago. /PEXELS/LT Chan

Polisi memperkirakan bahwa unjuk rasa pada Minggu, 18 Oktober 2020, di Santiago sekira 25.000 orang, jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan aksi protes terbesar pada 2019. 

Baca Juga: Pelaku Pembunuh Rangga Sang Pahlawan Kecil Tewas, Begini Keterangan Teman Satu Sel Samsul

Aksi protes tersebut dipimpin oleh para mahasiswa, yang menolak kenaikan tarif metro, dan kenaikan biaya hidup, serta mengungkapkan ketidakpuasan, tentang ketidaksetaraan hidup bagi masyarakat di Chili. 

Para pengunjuk rasa mengatakan konstitusi saat ini, yang dibuat pada tahun 1980 oleh Augusto Pinochet, dinilai tidak melindungi hak asasi manusia, kesejahteraan sosial. 

Sebagaimana dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, diketahui pemerintahan Chili memusatkan kekuasaan di dalam elit, yang memungkinkan sektor swasta dapat mengontrol ekonomi, dan tidak memiliki legitimasi karena dipaksakan pada negara oleh kediktatoran militer. 

Baca Juga: 4 Fakta Kematian Pembunuh Anak 9 Tahun yang Melindungi Ibunya Saat Hendak Diperkosa

Meskipun, Chili dapat mengklaim banyak keberhasilan dalam 30 tahun terakhir, sejak berakhirnya kediktatoran Pinochet, salah satu kelemahan terbesarnya adalah kredibilitas lembaganya dan kurangnya kepercayaan pada elit negara.***

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Reuters Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah