Volume tangkapan di Jepang (termasuk ikan budidaya), yang mencapai puncaknya pada tahun 1984 yakni 12,82 juta ton merosot ke rekor terendah 4,16 juta ton pada tahun 2019.
Baca Juga: Ketahui Cara Melihat Ekspresi Seseorang Ketika Menggunakan Masker
Dalam beberapa tahun terakhir, tangkapan ikan cumi-cumi Pasifik dan cumi-cumi terbang Jepang menjadi tangkapan terendah.
Dalam upaya menghidupkan kembali industri perikanan, Pemerintah telah menetapkan tujuan untuk meningkatkan volume tangkapan, tidak termasuk stok budidaya, dari 3,31 juta ton pada 2018 menjadi 4,44 juta ton pada 2030. Untuk mencapai hal tersebut, pemulihan sumber daya laut menjadi penting.
Revisi UU Perikanan, yang akan mulai berlaku pada Desember, meminta pemerintah memperkuat perannya dalam pengelolaan sumber daya laut.
Baca Juga: Ketahui Cara Melihat Ekspresi Seseorang Ketika Menggunakan Masker
Namun, penetapan batas volume tangkapan ikan membuat nelayan khawatiran akan kekurangan pendapatan. Kelompok ini rentan tidak setuju dengan rancangan aturan baru dari Badan Perikanan.
Nelayan di Hokkaido, tempat penangkapan ikan tenggiri Atka berkembang pesat, sejak 2012 secara sukarela mengurangi volume tangkapan dan mempersingkat periode penangkapan.
Hasilnya, hasil tangkapan menunjukkan tanda-tanda pemulihan, setelah turun dari 230.000 ton pada 1998 menjadi 17.000 ton pada 2015, volume penangkapan meningkat menjadi 34.000 ton pada 2018.
Baca Juga: Cegah Interupsi di Debat Capres AS Putaran Akhir, Mikrofon Donald Trump-Joe Biden Akan Dimatikan
Koperasi Perikanan Funadomari di Rebun, Hokkaido, mengambil langkah-langkah seperti pelebaran jala untuk menghindari penangkapan ikan yang belum dewasa, dan memperpendek waktu penangkapan ikan hingga tiga bulan untuk menghindari tumpang tindih musim bertelur dan menetas.