Seorang perwakilan dari Dewan Perancis untuk Iman Muslim mengutuk serangan itu, ia mengatakan, "Sebagai tanda berkabung dan solidaritas dengan para korban dan orang yang mereka cintai, saya menyerukan kepada semua Muslim di Prancis untuk membatalkan semua perayaan hari raya Maulid (Ulang tahun Nabi Muhammad),"
Dalam insiden terpisah tak lama kemudian, polisi Prancis mengonfirmasi seorang pria ditembak mati di dekat Avignon, setelah mengancam orang yang lewat dengan pistol di distrik Montfavet.
Di Jeddah, Arab Saudi, seorang pria ditangkap setelah menikam dan melukai seorang penjaga di konsulat Prancis, media pemerintah melaporkan.
Baca Juga: 3 Trainee Ini Ungkap Sisi Gelap Dunia K-Pop, Salah Satunya Dipaksa Berhubungan Intim demi Investor
Itu terjadi karena negara tersebut tetap berada di bawah kewaspadaan tinggi terhadap serangan teroris setelah pemenggalan kepala sekolah menengah Prancis Samuel Paty awal bulan ini di Paris.
Penyerang mengatakan dia ingin menghukum Samuel Paty karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran kewarganegaraan.
Wali Kota Nice, Christian Estrosi, mengatakan para korban dibunuh dengan cara yang mengerikan.
Baca Juga: Akibat Pemanasan Global, WMO Prediksi Tahun 2020 Jadi Fenomena La Nina Terhangat Sepanjang Sejarah
"Metodenya cocok, tanpa diragukan lagi, yang digunakan melawan guru pemberani di Conflans Sainte Honorine, Samuel Paty," kata dia.
"Serangan di Nice, serangan di Avignon, serangan terhadap konsulat Prancis di Arab Saudi. Ini bukan kebetulan," tutur dia.