Namun untuk saat ini, polisi menduga bahwa serangan tersebut berkaitan dengan serangan serupa terhadap tiga orang di sebuah gereja di Nice, Prancis.
Castex menekankan bahwa pemerintah Prancis akan menempatkan keamanan ekstra di tempat-tempat yang rentan.
Di antaranya wilayah dekat sekolah, tempat keagamaan, dan ruang publik, menyusul insiden serangan di Nice dan pemenggalan kepala seorang guru di Paris.
"Anda dapat mengandalkan seluruh tekad pemerintah dan Republik untuk mengizinkan setiap orang menjalani agama mereka dengan aman dan bebas," tutur dia.
Baca Juga: TMS-1 Gagalkan Ribuan Peserta CPNS 2019 Setelah Pengumuman Hasil Akhir Seleksi
Menanggapi serangan penembakan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron menuliskan sebuah cuitan di Twitter resmi miliknya, @EmmanuelMacron.
Contrairement à ce que j'ai beaucoup entendu et vu sur les réseaux sociaux ces derniers jours, notre pays n'a de problème avec aucune religion. Elles s'y exercent toutes librement ! Pas de stigmatisation : la France est attachée à la paix et au vivre-ensemble.— Emmanuel Macron (@EmmanuelMacron) October 31, 2020
"Bertentangan dengan apa yang saya dengar dan lihat di media sosial akhir-akhir ini, negara kami tidak memiliki masalah dengan agama apapun. Mereka semua bebas dijalani! Tidak ada stigma: Prancis berkomitmen untuk damai dan hidup bersama," cuitnya.***