Topan Goni di Filipina Tewaskan 2 Orang, 30 Juta Warga Lainnya Ikut Terdampak

- 1 November 2020, 15:51 WIB
Ilustrasi Topan Goni, badai ini berdampak pada 30 juta warga Filipina.
Ilustrasi Topan Goni, badai ini berdampak pada 30 juta warga Filipina. /Pixabay/skeeze

PR BANDUNGRAYA - Topan Goni dilaporkan telah memporak porandakan Filipina, merobohkan tembok, menumbangkan pohon, memicu tanah longsor, dan memicu gelombang badai yang membanjiri kota-kota pesisir di seluruh wilayah Bicol.

Sekitar pukul 5 pagi, Topan Goni menghantam provinsi Catanduanes di Bicol, yang berjarak 500 kilometer (km) tenggara ibu kota Manila, Filipina.

Topan Goni berkekuatan super menerjang wilayah tersebut pada Minggu, 1 November 2020, dengan kecepatan angin mencapai 225 km per jam, dan hembusan pendek 310 km per jam.

Baca Juga: MUI: Pemboikotan Produk Prancis Bisa Wajib Hukumnya

Fenomena alam tersebut telah menewaskan dua orang, sementara sekira 30 juta orang lainnya ikut terdampak.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari The Strait Times, diketahui daerah di sepanjang jalur mata badai saat ini mengalami situasi yang sangat berbahaya.

Akibat dari topan Goni tersebut telah membawa angin kencang yang dahsyat, serta meningkatkan curah hujan yang sangat deras.

Baca Juga: Simak 5 Rekomendasi Lagu di Bulan November, Membuat Anda Lebih Yakin Menatap Tahun Depan

Goni disebut-sebut sebagai topan terkuat yang pernah melanda beberapa wilayah di seluruh dunia sepanjang tahun ini, setara dengan badai kategori 5.

Kejadian Ini telah membangkitkan ingatan tentang Topan Haiyan yang menghantam wilayah yang sama pada November 2013, dan menyebabkan lebih dari 7.300 orang tewas dan hilang.

Gubernur provinsi Albay Francis Bichara melaporkan bahwa setidaknya dua orang di provinsi Albay tewas, satu di antaranya tertimpa pohon yang tumbang.

Baca Juga: Mudah Dilakukan, Begini Langkah-Langkah Membuat Kokedama di Rumah

Albay menambahkan bahwa beberapa tanggul pecah, dan menyebabkan banjir setinggi pinggang, tanah longsor juga dilaporkan terjadi di sepanjang lereng gunung berapi Mayon.

Ricardo Jalad, direktur eksekutif badan bencana nasional, mengatakan bahwa topan telah berdampak pada lebih dari 31,9 juta orang, dengan jumlah warga yang dievakuasi sekira 350.000 orang.

Penduduk di Manila, dievakuasi dari daerah kumuh dataran rendah, yang berisiko terdampak banjir setinggi beberapa meter.

Baca Juga: Mudah Dilakukan, Begini Langkah-Langkah Membuat Kokedama di Rumah

Senada dengan keterangan menteri kesehatan Francisco Duque, yang mengatakan ribuan pasien Covid-19 dan petugas kesehatan telah dipindahkan.

Pasien Covid-19 awalnya dirawat di sebuah gedung fasilitas karantina, namun setelah peringatan dini terkait topan Goni pasien dipindahkan ke pusat penitipan anak, sekolah umum, hotel, dan motel.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah