Serangan Teror Wina di Seluruh Ibu Kota Austria: Nyawa Petugas Polisi Melayang

- 3 November 2020, 09:47 WIB
Teror di Wina, Austria.
Teror di Wina, Austria. /Jurnal Presisi//twitter.com/EricWasserman1/

PR BANDUNGRAYA - Para pejabat menggambarkan penembakan di jantung ibu kota Austria pasa Senin 2 November 2020 malam sebagai serangan teroris.

Beberapa pria bersenjata melepaskan tembakan dengan senjata otomatis di Wina, menewaskan dua orang dan seorang petugas polisi termasuk di antara 15 yang terluka dan sedang dirawat di rumah sakit, 7 dengan luka serius.

Serangan itu dimulai sekitar pukul 8 malam, ketika beberapa tersangka yang bersenjatakan senapan mulai melepaskan tembakan di Seitenstettengasse. Tembakan dilakukan di enam lokasi berbeda.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Sumedang Hari Ini 2 November sampai 7 November 2020, Siapkan Berkas Berikut Ini

Area besar Wina tengah ditutup. "Kami mengalami jam-jam sulit di republik kami. Tentara akan melindungi situs-situs di ibu kota sehingga polisi dapat fokus pada operasi anti-teror." ujar Kanselir Austria, Sebastian Kurz sebagaimana dikutip prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Aljazeera.

Serangan itu terjadi beberapa jam sebelum penguncian parsial diberlakukan karena meningkatnya penyebaran virus corona, dengan restoran, kafe, dan hotel ditutup termasuk pembatasan pergerakan pada malam hari.

Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan dia melihat setidaknya satu orang melepaslan tembakan ke orang-orang yang duduk di luar jeruji jalan di bawah jendelanya.

Baca Juga: Pengesahan UU Cipta Kerja oleh Presiden Jokowi Masih Menuai Polemik, Berikut Perjalanannya

"Mereka menembak sekira 100 peluru di luar gedung kami. Semua bar ini memiliki meja di luar. Malam ini malam terakhir sebelum penutupan,” ujarnya.

Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer mengatakan setidaknya satu tersangka masih bebas di Wina. Ia mendesak masyarakat untuk menghindari pusat kota dan mengatakan anak-anak boleh tinggal di rumah karena pemeriksaan perbatasan sedang ditingkatkan.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengatakan. bahwa Prancis berbagi keterkejutan dan kesedihan dari orang-orang Austria yang terkena serangan malam ini. Setelah Prancis, ini adalah negara sahabat yang telah diserang. Ini adalah Eropa kami. Kami tidak akan menyerah.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Bandung Hari Ini 3 November 2020: Kiaracondong Padam Sampai Siang

Prancis telah mengalami tiga serangan yang dituduhkan pada ekstremis Muslim dalam beberapa pekan terakhir. Pertama, oleh seorang pengungsi Pakistan yang melukai dua orang di luar markas tua surat kabar satir Charlie Hebdo.

Kedua, pemenggalan kepala guru sekolah yang memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad kepada siswanya. Ketiga, serangan pisau mematikan pada hari Kamis di sebuah gereja di kota Nice di Mediterania. Prancis telah melakukan siaga keamanan maksimum.

Media lokal di Austria melaporkan sebelumnya bahwa Sinagoga telah diserang dan tembakan dilepaskan di area alun-alun terdekat, Schwedenplatz. Sementara ada laporan yang belum dikonfirmasi tentang serangan terkoordinasi di dekatnya.

Baca Juga: LINK DOWNLOAD UU Cipta Kerja 1.187 Halaman yang Telah Disahkan Jokowi, Masuk ke setneg.go.id

Oskar Deutsch, kepala komunitas Yahudi di Wina, mengatakan penembakan terjadi di jalan tempat Sinagoga utama kota berada tetapi tidak jelas apakah rumah ibadah itu telah menjadi sasaran. Deutsch menyatakan bahwa Sinagoga ditutup pada saat penembakan.

Pihak berwenang di Wina mendesak orang untuk menghindari semua ruang terbuka dan transportasi umum di kota. Polisi mengatakan trem dan bus tidak berhenti dan mendesak pengguna media sosial untuk tidak memposting video operasi polisi yang sedang berlangsung, agar tidak membahayakan petugas.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah