6 Alasan Ilmiah Mengapa Sulit Bedakan Wajah Orang dari Ras yang Sama, Ini Penjelasannya

26 Januari 2021, 18:07 WIB
Ilustrasi wanita. Fenomena Cross-Race-Effect atau bisa disebut juga dengan cross-race bias, other race bias, atau own race bias. /pixabay/sasint /

 


PR BANDUNGRAYA – Pernahkah Anda melihat wajah artis-artis K-pop.

Lalu, Anda tidak bisa membedakan satu sama lain dari wajah artis satu dan lainnya?

Atau mungkin menonton film Bollywood, tapi anda kebingungan untuk membedakan para aktornya?

Baca Juga: Natalius Pigai Terus Diserang Rasisme oleh Buzzer, Politisi PKS Tifatul Sembiring: Pelaku Menghina PenciptaNya

Fenomena ini disebut Cross-Race-Effect atau bisa disebut juga dengan cross-race bias, other race bias, atau own race bias.

Dilansir tim PRBandungRaya.com dari cuitan diakun Twitter @disyarinda pada 16 Januari silam, cross race effect adalah kecenderungan kita untuk lebih mudah mengenali wajah orang dengan ras yang sama dengan kita.

Sehigga, orang dari luar ras akan cenderung lebih sulit membedakan antar orang dari ras yang berbeda darinya.

Baca Juga: Kakek 75 Tahun di Soppeng Dipenjara Lantaran Tebang Kayu di Kebun Sendiri, Bukti Bayar Pajak Tak Dihiraukan

Terdapat beberapa hipotesis (dugaan) dan faktor lain yang ditemukan dalam berbagai penelitian dari para ahli, di antaranya 6 alasan ini:

1. Kemampuan atau kecenderungan ini sudah berkembang sejak kecil

Seorang bayi sejak awal sudah melihat wajah orang-orang dengan ras di sekitarnya, sehingga tumbuh dengan terbiasa melihat wajah ras tersebut dan menemukan cara tertentu untuk membedakan satu sama lain.

Baca Juga: Inter Milan Vs AC Milan Bersua di Coppa Italia, Kedua Pelatih Ngotot Raih Kemenangan

Baca Juga: IU Jadi Korban Buli di Grup Online, Agensi EDAM Entertainment Langsung Beri Tindakan Tegas

2. Semakin sering berinteraksi dengan suatu ras, maka akan lebih mudah membedakannya

Otak menyimpan ingatan-ingatan dari hal yang kita lihat, ketika bertemu dengan ‘objek’ lain yang belum pernah dilihat mata sebelumnya, maka otak tidak memiliki ingatan atau memori tentang ‘objek’ tersebut.

Maka dengan sering berinteraksi akan membangun ingatan atau memori–memori terhadap objek tertentu.

3. Merupakan proses kognitif, sebagian besar orang di seluruh dunia mengalaminya

Fenomena ini sangat wajar dan dialami sebagian besar orang di dunia.

Satu di antaranya bagian otak yg berperan dalam mengenali wajah adalah visual cortex.

Dalam fenomena ini, ternyata sensory perception kita udah bias bahkan sebelum sampai visual cortex.

Artinya, kita melihat dengan pandangan bahwa mereka adalah sama/mirip sehingga ketika masuk proses pengenalan, kita mempersepsikan bahwa mereka mirip banget.

4. Kecenderungan alami manusia yang mengelompokan orang berdasarkan tampilan fisik

Otak manusia terbiasa mengkategorikan ‘objek’ berdasarkan hal yang mudah dilihat, yaitu tampilan fisik.

Sehingga muncul kecenderungan melihat hanya dari ciri fisik tertentu misal warna kulit, gelap atau terang, kemudian warna rambut, mata, atau bentuk tubuh.

Sehingga pada akhirnya tidak memperhatikan sisi keunikan dari individu tersebut.

5. Cross race effet punya ptensi berbahaya

Dalam situasi genting, hal ini akan menjadi bahaya. Misal, terdapat terdapat peristiwa kejahatan dan pelaku adalah dari ras lain, jika saksi mata tidak dapat membedakan mana pelaku sebenarnya karena orang dari ras lain yang Ia lihat dianggap sama/mirip oleh otak.

6. Cross race effect bisa diminimalisasi

Satu di antara caranya dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas interaksi dengan individu dari ras lain, dengan interaksi yang berkualitas, mengembangkan kedekatan emosi, maka otak akan memiliki memori lain selain tampilan fisik, dan lebih mudah mencari keunikan dari suatu objek atau individu.***

 

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler