10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Corona Tertinggi di Kota Bandung, Pasien Meninggal Tembus 103 Orang

- 17 November 2020, 10:16 WIB
Seorang pesepeda menggunakan masker melintas di jalan Braga, Kota Bandung.*
Seorang pesepeda menggunakan masker melintas di jalan Braga, Kota Bandung.* /dok.PRFM

PR BANDUNG RAYA – Penambahan kasus positif Covid-19 atau virus corona di Kota Bandung masih terjadi berdasarkan data yang dihimpun dari Covid19.bandung.go.id.

Pada data per Senin 16 November 2020, sudah ada 2.490 kasus positif corona yang tercatat di Kota Bandung. Terjadi penambahan jumlah pasien positif sebanyak 49 orang.

Jumlah total kasus terkonfirmasi positif corona di Kota Bandung tersebut dengan rincian jumlah kasus aktif corona berada di angka 298 kasus aktif.

Baca Juga: Update Corona Jawa Barat Hari Ini Selasa 17 November 2020, Ada Bekasi, Depok hingga Pangandaran

Sementara hingga saat ini sudah ada sekitar 2.089 pasien yang berhasil sembuh dari corona di Kota Bandung.

Lalu untuk kasus yang meninggal akibat corona di Kota Bandung hingga sekarang adalah 103 pasien yang meninggal.

Jumlah pasien suspek corona di Kota Bandung adalah 9.315 kasus, dan suspek corona yang dipantau adalah 715 pasien.

Kasus Covid-19 di Kota Bandung juga tersebar di beberapa kecamatan. Berikut adalah 10 kecamatan dengan konfirmasi aktif tertinggi.

Baca Juga: Hacker Terbaik Dunia Direkrut oleh Twitter, Rekam Jejak Sang Peretas Tak Main-Main

  1. Bandung Kulon: 41
  2. Antapani: 23
  3. Regol: 21
  4. Mandalajati: 21
  5. Cicendo: 21
  6. Arcamanik: 20
  7. Cibeunying Kaler: 16
  8. Sukajadi: 15
  9. Coblong: 14
  10. Astana Anyar: 12

Sementara itu dikutip dari Humas Kota Bandung, Ketua Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengungkapkan, dalam satu bulan terakhir angka kesembuhan mengalami peningkatan signifikan. Hingga 10 November 2020, tercatat sudah ada 649 kasus konfirmasi yang berhasil sembuh.

Baca Juga: Rilis Album RESONANCE Pt.2, NCT Beri Bocoran Bagian Kedua Lagu ‘Raise The Roof’ dan ‘My Everything’

Tingginya tingkat kesembuhan inilah yang kemudian berpengaruh terhadap catatan kasus positif aktif menjadi fluktuatif. Dari data 11 Oktober 2020, terdapat 260 kasus dan per tanggal 10 November 2020 menjadi 258 kasus.

“Tingkat kesembuhan satu bulan lalu itu di angka 1.260 orang. Per hari kemarin ada 1.909 orang sembuh. Ada penambahan kesembuahan 649, ini yang harus kita syukuri,” ucap Ema di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana.

Terkendalinya kasus Covid-19 di Kota Bandung juga terlihat dari angka reproduksi. Menurutnya, dalam satu bulan terakhir ini angka reproduksi virus corona di Kota Bandung tidak pernah lebih dari 1.

Baca Juga: Begini Kata Pengamat Politik Soal Pencopotan Dua Kapolda Sekaligus oleh Polri

“Kemudian angka reproduksi itu sebelumnya di angka 0,92, tapi sekarang di angka 0,82,” ungkapnya.

Hanya saja terdapat kenaikan angka kematian dalam satu bulan terakhir. Dari yang sebelumnya tercatat 64 orang di 11 Oktober 2020, menjadi 95 orang pada 10 November 2020. Hal itu dikarenakan faktor usia dan penyakit bawaan.

“Setelah kita konfirmasi, yang paling dominan itu faktor usia. Dari faktor usia itu, sekitar 72-73 persen ada penyakit penyerta. Paling tinggi adalah diabetes. Ini dari perspektif kesehatan,” ujarnya.

Baca Juga: Kota Bandung Gencar Razia Protokol Kesehatan Covid-19, Apa Saja Denda dan Sanksi Bagi Pelanggar?

Ema menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung saat ini tengah berupaya untuk menambah fasilitas layanan perawatan. Hal ini sebagai langkah antisipasi karena Pemkot Bandung masih gencar melaksanakan pelacakan.

Saat ini, Pemkot Bandung telah melaksanakan 43.325 rapid test dan 40.953 tes usap atau swabtest.

“Sekarang kita sedang mencari mitra tambahan untuk membuat dalam bentuk kontainer lab nanti akan ada fasilitas tambahan, untuk menjadi tempat alternatif agar tidak semua bertumpuk ke BSL-2,” katanya.

Hal itu berpengaruh pada tingkat ketersediaan tempat tidur di rumah sakit sudah memasuki perhitungan standar maksimal. Saat ini tingkat keterisian tempat tidur atau ruang perawatan di rumah sakit berada di angka 76 persen.

Baca Juga: Big Hit Beri Kejutan Spesial untuk Semua Penggemar dalam Naungan Big Hit Labels

“Belum over capacity, tapi sudah kategori maksimal digunakan. RSKIA yang awalnya untuk OTG sekarang untuk yang bergejala. Untuk OTG, kita sudah punya dua hotel/ Sekarang kami sedang mempersiapkan ada satu hotel untuk menampung masyarakat. Walau pun sangat tidak kita harapkan,” imbuhnya.

Ema juga sudah mengimbau Tim Gugus Tugas Covid-19 di tingkat kecamatan untuk menyiapkan satu tempat khusus sebagai tempat isolasi. Ia bahkan berharap, ada satu tempat isolasi di level kelurahan.***

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: covid19.bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah